Kemudian pada 1896 MYD Claessens mulai membangun sebuah gedung Gereja yang megah di atas lahan yang telah dibangun rumah peristirahatan serta panti asuhan di atasnya. Gereja itulah yang hingga saat ini dikenal dengan Gereja Katedral Kota Bogor.
Meski sudah berumur ratusan tahun, keaslian dari desain arsitektur Gereja Katedral Kota Bogor tetap terjaga.
Gereja ini berada dalam sebuah kompleks yang terdiri dari beberapa bangunan, seperti di antaranya bangunan sekolah seminari dan bruderan,
Bangunan ini memiliki ciri khas arsitektur bergaya Neo-Gothic yang terkenal di masa abad ke-19 di Eropa terlihat masih jelas pada bangunan gereja dan bruderan atau seminarinya.
Baca juga: Khidmatnya Misa Natal 2022 di Gereja Katedral Jakarta...
Gereja Katedral Bogor sendiri merupakan sebuah bangunan yang cukup tinggi yang ditopang oleh tembok-tembok tebal khas bangunan masa lalu yang membuatnya terlihat sangat kokoh dan gagah.
Terdapat juga sebuah menara yang merupakan bagian tertinggi dari gereja tersebut.
Berbagai lengkung dan pilarnya juga membuat suasana di sekitarnya seperti berada di Eropa masa lalu, terlebih sebuah patung wanita yang sedang menggendong seorang anak kecil berada tepat di atas pintunya.
Diketahui patung tersebut melambangkan Santa Perawan Maria yang membuat gereja ini dikenal juga dengan nama Gereja Santa Perawan Maria.
Pada puncak gereja ini sebenarnya terdapat sebuah patung ayam, yang sama terdapat pada Gereja Zebaoth Bogor.
Patung ayam pada puncak bangunan gereja ini merupakan ciri khas Eropa di masa itu. Meski demikian, Gereja Katedral Bogor tidak pernah disebut sebagai gereja ayam seperti Gereja Zebaoth Bogor.
(Penulis: Afdhalul Ikhsan | Editor: Khairina)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.