Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bandelnya Pembuang Sampah di Tengah Jalan Ciledug, Kembali Kotori Jalanan Saat Pengawas Pulang

Kompas.com - 10/01/2023, 08:13 WIB
Ellyvon Pranita,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

 

TANGERANG, KOMPAS.com - Polemik sampah berjajar di tengah Jalan Raya Raden Patah Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang, saat malam hingga menjelang pagi hari belum juga usai.

Beberapa waktu lalu, di sepanjang jalan utama perbatasan Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan di daerah Ciledug itu dipenuhi tumpukan sampah yang berjajar di tengah jalan raya.

Baca juga: Petugas Jaga Posko Pantau Pulang, Sampah Nongol Lagi di Tengah Jalan Ciledug

Didirikan posko

Menindaklanjuti masalah sampah di tengah jalan raya itu, Pemerintah Kota Tangerang membuat posko pantau pembuangan sampah di sekitar lokasi.

Posko tersebut dijaga oleh sekitar 10-15 orang yang tergabung dari Seksi Ketenteraman dan Ketertiban Masyarakat (Trantib) Kecamatan Ciledug, Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Tangerang, serta Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tangerang.

Anggota Trantib, Mulyadi mengatakan, posko itu dimulai sejak Kamis (5/1/2023) malam.

Penjagaan di posko itu dilakukan sejak pukul 19.00 WIB hingga 01.00-02.00 WIB.

Baca juga: Tak Ada Lagi Jejeran Sampah di Jalan Raden Patah Ciledug Usai Petugas Dirikan Posko Pantau

Meskipun panjang jalan Raden Patah itu lebih dari 2-3 kilometer, posko hanya didirikan di samping jembatan Kali Parung Serab.

Jumlah petugas yang dikerahkan setiap malamnya pun tidak menentu, tetapi paling sering sekitar 10 orang.

Tugas petugas posko

Petugas akan langsung menindak jika menemukan ada warga yang membuang sampah di sepanjang jalan. 

Jenis penindakannya tidak berbeda dari yang sebelumnya, yakni menegur para pelaku pembuang sampah dan menyita kartu tanda penduduk (KTP) mereka.

"Ini sebenarnya kami trantib sih sudah dari dulu juga mengawasi pembuang sampah sembarangan di sini, tapi enggak pakai posko aja, cuma monitor, keliling-keliling," ujar Mulyadi.

"Ini juga tindakannya enggak ada bedanya, enggak bisa ngasih sanksi yang gimana-gimana, ditegur aja, diambil KTP-nya, suruh mereka buat perjanjian (tidak akan mengulangi tindakan membuang sampah di sana) pakai meterai 10.000," tambah dia.

Baca juga: Warganya Buang Sampah di Tengah Jalan Ciledug, Camat Pondok Aren Keluarkan Surat Edaran

Jajaran sampah sudah sejak lama

Tumpukan sampah di Jalan Raden Patah, Parung Serab, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang, Selasa (3/1/2023).KOMPAS.com/Ellyvon Pranita Tumpukan sampah di Jalan Raden Patah, Parung Serab, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang, Selasa (3/1/2023).

Menurut Mulyadi, sebenarnya aktivitas membuang sampah sembarangan di tengah jalan raya di sekitar daerah itu sudah lama terjadi, bahkan sebelum pandemi Covid-19 melanda Indonesia.

Kondisi lokasi tersebut bersih dari sampah hanya berlangsung beberapa waktu, saat ada posko-posko pantau atau petugas-petugas berjaga di lokasi untuk menindak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com