Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pedagang Kopi Starling di Tengah Menjamurnya Pesaing, Hanya Bisa Jualan di Rute Tertentu

Kompas.com - 30/01/2023, 14:13 WIB
M Chaerul Halim,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mahdi (20), pedagang kopi keliling atau starling, terlihat duduk bersila beralaskan sandal di atas trotoar Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, pada Senin (30/1/2023) siang.

Ia terlihat menundukkan kepala lantaran tak ada kesibukan untuk sekadar menyeduh kopi atau es untuk para pelanggannya.

Mahdi hanya berbagi keluhan dengan pedagang lain. Sebab, dari pagi hingga siang ini, jumlah pembeli masih bisa dihitung jari.

"Alhamdulillah, walaupun satu termos aja belum habis dari tadi pagi. Soalnya sekarang agak susah habis satu termos sampai siang juga," kata Mahdi kepada Kompas.com, Senin.

Baca juga: Cerita Abdul dari Pamekasan Mengadu Nasib ke Jakarta dan Berdagang Starling, Dapat Rp 200.000 dalam Setengah Hari

Pria asal Pamekasan, Madura, Jawa Timur, itu mengaku hanya berjualan di satu titik bukan karena kemauannya.

Namun, para pedagang starling sudah memiliki rute tertentu untuk berjualan, yang telah disepakati dengan para pedagang lain.

Adapun rute jualan Mahdi hanya di sepanjang Jalan Imam Bonjol dan sekitar Gereja Santa Theresia. Karena itu, ia hanya memanfaatkan jam istirahat karyawan perkantoran.

"Rute jualannya ada pembagiannya, ada yang seputaran Taman Menteng. Kalau saya rutenya Imam Bonjol. Itu aja rute saya, sudah banyak starling juga," ujar Mahdi.

"Kalau (Misalnya) saya ke Taman Menteng enggak boleh," tambah dia.

Baca juga: Polisi Ungkap Kronologi Sopir Audi A6 yang Diduga Tabrak Lari Mahasiswa Cianjur: Korban Dilindas Saat Jatuh

Mahdi mengaku, penghasilan dari bejualan kopi keliling tak menentu, terkadang hanya mendapatkan pendapatan bersih sekitar Rp 100.000 ataupun bahkan cuma Rp 50.000.

Pendapatannya ini berbeda cukup jauh dibandingkan menjelang tahun baru, yang bisa mencapai Rp 300.000.

Meskipun demikian, Mahdi tetap bersyukur masih ada penghasilan yang masuk ke sakunya.

"Kadang Rp 100.000 lebih, kalau sekarang sudah agak sepi, kadang pendapatannya Rp 50.000," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com