Sebagian perabotan itu juga berasal dari sumbangan.
Liburan ke Puncak
Tidak lama setelah Eny kembali ke rumah, Noves mengatakan bahwa pihaknya mengajak Eny dan Tiko untuk berlibur ke Puncak, Bogor.
Awalnya, Eny sempat menolak meski akhirnya setuju usai dibujuk.
"(Reaksinya) Senang bisa dibilang. Waktu saya nyanyi, dia (Eny) ikut joget," ungkap Noves.
Ia melanjutkan, Eny pun mau berbaur dengan orang-orang yang turut berlibur ke Puncak.
"Mau diajak jalan melihat pemandangan," imbuh Noves.
Baca juga: Ibu Eny Ikut Liburan ke Puncak, Ketua RT: Saya Nyanyi, Dia Joget
Noves menuturkan, perilaku tersebut merupakan suatu perubahan yang luar biasa.
Sebab, selain turut menikmati waktu berlibur di Puncak, Eny juga sudah bisa berbaur.
"Alhamdulillah respons enggak seperti dulu. Itu adalah suatu perubahan yang luar biasa menurut saya. Karena ketika dulu, sama setiap orang dia menutup diri," ujar Noves.
Noves mengungkapkan, Eny harus selalu diberi kesibukan dan dihibur agar kondisinya semakin membaik.
"Saya ketemu dokternya (yang menangani Eny), dan dokternya menyarankan memang untuk mengajak Eny ke suatu kesibukan, misalnya pengajian dan arisan," tutur dia.
Menurut dokter tersebut, kesibukan seperti pengajian dan arisan dapat membantu Eny kembali beradaptasi dengan lingkungannya.
"Lalu kalau bisa, ajak tonton acara TV yang bisa bikin ketawa. Sama (putar) lagu-lagu supaya dia senang. Dihadapkan dengan hiburan yang bikin ketawa," pungkas Noves.
Baca juga: Sempat Putus Sekolah demi Rawat Ibu Eny, Tiko Lulus Program Kejar Paket B: Jadi Lulusan Inspiratif
Kisah Eny dan Tiko