Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Kesulitan Temukan Kontrakan Ibu yang Diduga Aniaya dan Telantarkan Anaknya di Depok

Kompas.com - 07/02/2023, 15:40 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian Resor (Polres) Metro Depok masih mencari keberadaan ibu yang diduga menganiaya dan menelantarkan anak perempuan berinisial RA (14) di Kota Depok.

Seperti diketahui, seorang perempuan berinisial RA (14) ditemukan warga di kawasan Depok, Pancoran Mas, pada Sabtu (4/2/2/2023). RA diduga jadi korban penelantaran orangtuanya.

Saat ditemukan, RA tampak dalam kondisi yang memprihatinkan. Sekujur tubuhnya dipenuhi luka lebam dan lecet, hingga yang terparah bekas siraman air panas pada bagian punggungnya.

Wakapolres Metro Depok Ajun Komisari Besar (AKBP) Eko Wahyu Fredian mengatakan, polisi telah membentuk tim gabungan untuk mencari rumah kontrakan korban.

“Untuk lokasi alamat yang pasti dari korban ini, informasinya di kontrakan Jakarta Timur masih dalam penyelidikan, dan masih menunggu anggota yang di lapangan,” tutur Eko Wahyu, dilansir dari TribunJakarta.com, Selasa (7/2/2023).

Baca juga: Anak Perempuan yang Dianiaya dan Dibuang Ibunya di Depok Dijaga Polwan 24 Jam di Rumah Sakit

Eko Wahyu mengatakan, korban yang masih belum bisa berkomunikasi akibat trauma yang dialaminya, membuat penyelidikan sedikit terhambat.

“Sulitnya penyelidikan atau hambatanny. Kami masih menunggu keterangan dari korban sendiri,” jelas Eko.

Eko berujar, pencarian kediaman ibu RA juga telah dilakukan lewat bibi dari mendiang ayah korban. Kendati demikian, bibi korban juga tidak mengetahui dimana RA dan ibunya tinggal sejak ayahnya wafat empat tahun lalu.

Menurut Eko, keluarga bibi dari RA itu sudah lama putus komunikasi dengan keluarga korban sejak ayah dari RA yang sudah lama tidak berkunjung.

“Pernah sekali ke rumahnya, setelah dicek tapi sudah tidak tinggal di sana. Ini yang menyebabkan kesulitan untuk menemukan itu. Tapi, anggota masih ada di lapangan. Kami tunggu dan mohon doanya juga,” tutur Eko.

Saat ditemukan warga setempat, Ketua RT 001 RW 003, Abdi Rahman mengatakan, RA mengaku awalnya ia diantarkan ibunya untuk tinggal di rumah kakek dan neneknya di Kampung Belimbing.

Baca juga: Masih Trauma, Anak yang Ditelantarkan Ibunya di Depok Belum Bisa Dimintai Keterangan

Namun, RA hanya diantarkan dan diturunkan oleh ibunya di pelintasan rel kereta, Jalan Raya Dewi Sartika.

Alamat yang dicari RA ternyata sudah tak ditempati kakek dan neneknya sehingga dirinya luntang-lantung. Bahkan, RA sempat bermalam di emperan toko.

"Akhirnya anak itu telantar. Malam pertama, dia tidur di ruko-ruko di pinggir rel. Akhirnya dia datang ke kampung saya," kata Abdi.

Saat ini, RA telah menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Depok sejak Minggu (5/2/2023). Sekujur tubuh RA terdapat luka lebam dan bakar yang diduga akibat penganiayaan oleh ibunya sendiri.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Kontrakan Ibu yang Diduga Aniaya dan Telantarkan Anaknya di Depok Sulit Dicari. (Penulis: Dwi Putra Kesuma | Editor: Jaisy Rahman Tohir)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com