Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maraknya Percobaan Penculikan Anak Bikin Ibu-ibu Makin Khawatir

Kompas.com - 10/02/2023, 14:36 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Belakangan ini, marak percobaan penculikan anak-anak di sejumlah wilayah, termasuk di Jakarta Timur.

Salah satu yang terbaru adalah percobaan penculikan pada seorang pelajar perempuan di SDN Pondok Kelapa 07 Pagi, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, berinisial S (8) pada 26 Januari 2023 lalu. 

Yuni (64), seorang ibu bagi dua anak perempuan dan berdomisili di Kota Bekasi, mengaku  sangat prihatin dengan maraknya kasus penculikan anak akhir-akhir ini.

"Siapa pun orangtuanya, enggak akan pernah tenang untuk lepas anak sekolah," terang dia ketika dihubungi, Kamis (9/2/2023).

Baca juga: Percobaan Penculikan di Pondok Kelapa Menyisakan Trauma, Korban Siswi SD Sakit dan Enggan Sekolah

Menurut dia, bahaya penculikan tidak hanya mengintai anak-anak TK atau SD, tapi juga remaja.

Untuk remaja sendiri, penculikan bisa terjadi melalui media sosial ketika mereka berkenalan dengan orang asing.

"Bisa dibodohin, terus ketemuan dan diculik. Kayak diiming-imingi HP lah. Terutama SMP Kelas 1, itu kan peralihan dari anak ke remaja," ujar Yuni.

Baca juga: Penculik Malika Jual Gerobaknya Sebelum Culik Korban di Gunung Sahari

Serupa dengan Yuni, Anggi (25) asal Jakarta juga khawatir dengan maraknya percobaan penculikan saat ini.

Sebab, modusnya sangat beragam, bukan hanya orang asing menyamar sebagai rekan dari orangtua.

"Motif penculikannya juga semakin bikin ngeri, kayak contohnya kasus penjualan organ oleh anak di bawah umur itu," ucapnya ketika dihubungi, Kamis.

Baca juga: Jerat Hukum Berlapis Menanti Penculik Malika, Terbukti Ada Kekerasan Fisik Selama Memulung

Ita (36), warga Jakarta, juga mengaku khawatir dengan modus penculikan yang sudah beragam.

Menurut dia, modus saat ini sudah bukan lagi sekadar orang asing menawarkan permen dan mengajak anak ke suatu tempat.

Inilah yang membuatnya menganggap para orangtua saat ini menjadi lebih waspada.

"Terlebih buat yang punya anak kecil. Usia 15 tahun ke bawah masih rawan penculikan karena masih mudah aja buat mau diajak orang enggak dikenal," kata Ita ketika dihubungi, Jumat (10/2/2023).

Baca juga: Kisah Wanita Nekat Culik Bayi Tetangga untuk Dijadikan Anak

Menurut dia, orangtua harus selalu waspada.

Sebab, jika percobaan penculikan tidak berhasil digagalkan, anak bisa menjadi korban.

"Enggak tau kita dibawa ke mana anaknya. Kalau berhasil ditemuin kan enggak ada yang bisa jamin anaknya masih dalam keadaan hidup apa enggak," ujar Ita.

"Ngebayanginnya aja ngeri karena anak saya masih pada umur di bawah 10 tahun," sambung dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com