JAKARTA, KOMPAS.com - Terdakwa kasus peredaran narkotika jenis sabu Irjen Teddy Minahasa, mengirimkan pesan melalui WhatsApp kepada anak buahnya, AKBP Dody Prawiranegara.
Dalam pesan itu, Teddy mengirimkan kode "Mainkan ya, Mas. Minimal seperempat" agar Dody menyisihkan barang bukti sabu.
Fakta ini disampaikan oleh Syamsul Ma'arif yang dihadirkan jaksa penuntut umum (JPU) sebagai saksi mahkota sidang Teddy di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Kamis (23/2/2023).
Baca juga: AKBP Dody Menangis Saat Ditangkap, Istri: Dia Bilang Terpaksa Jalani Perintah Teddy Minahasa
Syamsul menyebut pada 20 Mei 2022, Dody menceritakan bahwa dirinya diminta untuk menyisihkan barang bukti sabu saat acara makan malam di Hotel Santika Bukittinggi, Sumatera Barat.
"Dody bercerita kepada saya bahwa tadi dia dipanggil ke kamar untuk menghadap pak Teddy Minahasa, dan membicarakan masalah penyisihan sabu dari barang bukti sebanyak 12 kilogram. Itu yang saudara Dody sampaikan ke saya, Yang Mulia," ungkap Syamsul kepada hakim.
Syamsul mengaku terkejut atas perintah mantan Kapolda Sumatera Barat tersebut.
Dia juga menyarankan agar Dody tak menjalankan permintaan Teddy Minahasa lantaran terlalu berisiko.
Pada 21 Mei 2022, Dody menujukkan percakapannya dengan Teddy melalui WhatsApp.
Baca juga: Sabu Jenderalku yang Bikin Kompol Kasranto Merasa Aman Edarkan Narkoba
"Di situ saya baca 'mainkan ya Mas, minimal seperempat'. Di situ saya bertanya 'Bang, ini betul?'," papar Syamsul.
Dody lantas menunjukkan foto profil WhatsApp Teddy sebagai bukti.
Syamsul mengatakan, foto itu memperlihatkan sosok Teddy sedang memberikan hormat kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dody meyakinkan Syamsul bahwa itu merupakan nomor telepon milik Teddy Minahasa.
"Ada isi chat juga yang saya baca mengenai tukar barang bukti dengan tawas," sebut Syamsul.
Syamsul menambahkan, Dody pun memintanya untuk mencari tawas.
Baca juga: Eks Kapolsek Kalibaru Dapat Upah Rp 70 Juta dari Hasil Jual 1 Kg Sabu Teddy Minahasa
Namun, saat itu Syamsul mengaku menolak permintaan Dody. Eks Kapolres Bukittinggi itu bersikukuh meminta tolong kepada Syamsul untuk mencari tawas dan menukarnya dengan barang bukti sabu.
"Pak Dody bilang 'Tolonglah bro, saya tidak mau melibatkan anggota saya'. Lalu dia bilang kepada saya hanya sebatas menukar saja," terang Syamsul.