Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polemik Lahan di Sekitar Depo Pertamina Plumpang, Komisi D: Jangan Cari Kambing Hitam, tapi Cari Solusi

Kompas.com - 06/03/2023, 19:28 WIB
Muhammad Naufal,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi D DPRD DKI Jakarta meminta persoalan terkait lahan di sekitar Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara, tak perlu dibesar-besarkan.

Untuk diketahui, eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menerbitkan izin mendirikan bangunan (IMB) kawasan untuk lahan di sekitar Depo Pertamina Plumpang.

Di satu sisi, lahan di sekitar depo itu tergolong berbahaya sebagai tempat bermukim.

Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah menekankan, warga yang tinggal di Jalan Tanah Merah Bawah atau di dekat Depo Pertamina Plumpang baru saja mengalami musibah.

Sebagai informasi, pada 3 Maret 2023, kebakaran hebat terjadi di Depo Pertamina Plumpang menyebabkan 19 orang meninggal dunia.

Baca juga: BPN Jakut Cari Tau Siapa Pemilik Lahan Sekitar Depo Pertamina Plumpang

"Kalau saya begini, ini kan sudah terjadi semua, ini ada musibah," ucap Ida melalui sambungan telepon, Senin (6/3/2023).

Karena musibah ini, politisi PDI-P itu menilai bahwa mencari solusi merupakan hal yang terbaik untuk dilakukan saat ini.

Menurut Ida, mencari kambing hitam atau pihak yang harus disalahkan tak seharusnya dilakukan.

"Saya pikir tidak perlu mencari kambing hitam atau kesalahan apa. Tapi mencari solusi, menurut saya, ini yang pas, mencari solusi saja," urainya.

Dia menyebutkan, terdapat dua solusi untuk warga Jalan Tanah Merah Bawah, berdasarkan kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu ke lokasi pengungsian korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang.

Kedua solusi itu adalah relokasi warga atau relokasi Depo Pertamina Plumpang.

Baca juga: Tim Dokter RSPP Angkat Jaringan Mati dari Tubuh Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang agar Tak Infeksi

Ida menyatakan, relokasi depo tersebut membutuhkan waktu yang sangat lama.

"Saya berpikir, kita cari solusi terbaiknya saja. Kalau berbicara bahwa (Depo) Pertamina yang dipindahkan, butuh waktu berapa puluh tahun? Butuh waktu berapa lama? Itu yang musti kita lihat," ucapnya.

Berdasar hal ini, kata Ida, jalan terbaik adalah relokasi warga.

Dia menyarankan warga agar direlokasi ke tempat hunian milik Pemerintah Pusat atau Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com