Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingat Ciri-ciri Pelaku yang Remas Bokongnya, Mahasiswi UI: Bapak-bapak dan Kulitnya Sawo Matang

Kompas.com - 14/03/2023, 20:22 WIB
M Chaerul Halim,
Jessi Carina

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - A (20), mahasiswi UI yang bokongnya diremas pengendara motor di bilangan Depok mengaku trauma atas tindakan pelaku kepadanya.

Ia masih ingat sosok pelaku yang meremas bokongnya. Menurut dia, perawakan pelaku seperti bapak-bapak pada umumnya.

Namun, ia memastikan tak kenal sosok pelaku di lingkungan tempat tinggalnya.

"(Pelakunya) bapak-bapak, seorang diri. Seingatan saya enggak kenal orangnya dari bentukan sekilas, tapi saya inget ciri-cirinya berkulit sawo matang," ujar A saat dijumpai di lokasi kejadian, Selasa (13/3/2023).

Meski ingat perawakan pelaku, A mengaku tak begitu mengetahui jenis dan pelat nomor kendaraan yang digunakan pelaku. A mengatakan penglihatannya terbatas karena saat itu hujan dan gelap. 

Baca juga: Jengkel Bokongnya Diremas Pengendara Motor, Mahasiswi UI: Pelakunya Santai Banget

"Orangnya pakai jas hujan hijau tua, helm warna putih, tapi spesifikasi motor sama pelat motornya saya juga enggak begitu jelas," ujar dia.

Adapun kronologi peristiwa pelecehan seksual itu berawal ketika A tengah berjalan kaki di Jalan H.M Kuru, RT 004 RW 005, Kukusan, Beji, Depok, Jawa Barat, Senin (13/3/2023) petang.

A yang saat kejadian menggunakan baju terusan selutut berwarna kuning diketahui sehabis berbelanja di minimarket. Ia hendak pulang ke kosnya.

Di salah satu tikungan gang, tiba-tiba dari arah belakang, ada motor yang dikendarai seorang laki-laki melaju sangat dekat dengan dirinya.

"Tiba-tiba (pelaku) dari belakang pakai tangan kirinya meremas pantat saya," ujar A.

A terkejut mendapat perlakuan tersebut. Ia sontak berteriak. Namun, A tidak sampai mengejarnya karena pelaku menggunakan sepeda motor.

Baca juga: Kronologi Mahasiswi UI Diremas Bokongnya di Depok

Ia juga tidak berteriak minta tolong agar warga mengejar pelaku karena situasi gang tersebut sepi.

"Spontan saya langsung teriak, tapi saya enggak sampai mengejar dia. Karena di pikiran saya saat itu, langsung mau pulang dulu deh, soalnya kondisinya sepi," kata A.

Hal lain yang membuat A bertambah kesal, pelaku tampak menunjukkan gelagat santai usai melakukan pelecehan.

Dari kejauhan, A melihat pelaku sempat berjalan pelan seolah-olah ingin meledeknya.

"Terus dia lepas tangan satu dari setang," ujar A.

Baca juga: Pulang Berbelanja di Minimarket, Mahasiswi UI Dipepet Motor lalu Diremas Bokongnya

A mengatakan, ia tidak menyangka bakal menjadi korban pelecehan seksual di daerah tempat tinggalnya sendiri.

Ia baru menyadari bahwa di mana pun, termasuk di permukiman padat penduduk seperti tempat kejadian perkara, potensi pelecehan seksual bisa saja terjadi.

Dalam waktu dekat, A berniat melaporkan peristiwa tersebut ke Polres Metro Depok agar pelaku bisa segera ditangkap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com