Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang "Thrift" Pernah Terpaksa Buang Ribuan Potong Baju Bekas Impor yang Sobek dan Kotor saat Penyortiran

Kompas.com - 18/03/2023, 05:32 WIB
Rizky Syahrial,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu pedagang baju bekas impor di Blok M Square, Jakarta Selatan, Bosman Hasugian mengatakan, ia terpaksa membuang ribuan baju yang dalam keadaan sobek hingga kotor saat proses sortir.

Ia pernah membuang baju dalam keadaan tidak layak pakai hingga delapan goni atau sekitar ribuan potong.

"Pernah kami buang barang barang cacat dan kotor banget sampai delapan goni, ya hitungannya ribuan potong," ujar Bosman kepada Kompas.com, Jumat (17/3/2023).

Baca juga: Penjual Thrift di Blok M Square Biasanya Dapat Baju Bekas Impor dari Jepang dan Korea

Setelah disortir, jika pembeli menemukan ada pakaian yang cacat atau sobek, baju tersebut langsung digantikan dengan baju lainnya.

"Iya kami sortir dulu sebelum dipajang, kalau ada yang kotor kami buang, barang kondisi sobek atau cacat kita buang juga, ada pembeli ketemu, langsung retur ke kami," kata dia.

Bosman menjelaskan, dalam satu bal berisi pakaian seberat 100 kilogram.

Dari sekumpulan baju itu, ada 20 sampai 30 persen baju bekas yang kondisinya tidak memungkinkan untuk dijual.

"Satu bal kan rata-rata seberat 100 kg baju, kira-kira bisa 20 sampai 30 persen yang kotor banget atau cacat kondisi bajunya. Banyak juga. Dan itu kami singkirkan," terang dia.

Baca juga: Mendag Bilang Bisnis Baju Bekas Bawa Penyakit, Pedagang: Berlebihan, Kan Dicuci Dulu...

Setelah dikumpulkan, baju bekas yang telah disortir tapi keadannya masih layak pakai, ia sumbangkan kepada orang yang kurang mampu.

"Kalau ada yang enggak masuk kriteria jual, kami kumpulkan dan kasih orang yang kurang mampu. Misalnya petugas kebersihan di sini. Kalau ambil juga tidak apa-apa," pungkas dia.

Biasanya, Bosman mendapatkan pakaian bekasi impor dari Jepang dan Korea.

Selain kedua negara tersebut, Bosman juga terkadang mendapatkan pakaian bekas impor dari China dan Australia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com