Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Undur Peresmian RDF Plant di TPST Bantargebang, Fokus Perbaiki Hasil Pengolahan

Kompas.com - 20/03/2023, 22:52 WIB
Muhammad Naufal,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta mengundurkan jadwal peresmian pabrik pengolah sampah atau refuse-derived fuel (RDF) plant di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat.

DLH DKI semula hendak meresmikan RDF plant itu pada 18 Februari 2023.

Kepala DLH DKI Jakarta Asep Kuswanto berujar, jadwal itu mundur karena jajarannya masih berusaha memperbaiki produk hasil pengolahan sampah di RDF plant tersebut.

"Kualitas RDF-nya yang masih harus sesuai dengan apa yang dipersyaratkan oleh pabrik semen," tuturnya di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (20/3/2023).

Ia menekankan, RDF plant itu ditargetkan bisa mulai beroperasi pada 15 Juni 2023.

Baca juga: Enggan Ungkap Anggaran Susun Dokumen Pembangunan RDF di Rorotan, DLH DKI: Rahasia

DLH DKI, kata Asep, kini tak fokus terhadap peresmian RDF plant tersebut.

Namun, jajarannya kini fokus untuk memperbaiki produk hasil RDF plant itu.

"Kalau diresmikan, kan itu salah satu opsi ya. Jadi, yang penting kami bisa mengoperasikan (RDF plant)," tutur dia.

"Mudah-mudahan, kalau di perpanjangan kontraknya, 15 Juni 2023 sudah selesai," imbuhnya.

Untuk diketahui, produk hasil pengolahan sampah di RDF plant itu adalah bahan bakar pabrik semen setara batu bara muda alias RDF.

Kapasitas pengolahan sampah di RDF plant itu adalah 1.000 ton sampah lama dan 1.000 ton sampah baru.

RDF tersebut bisa menghasilkan 700-750 ton per hari.

Baca juga: Setelah di Bantargebang, Pemprov DKI Bakal Bangun RDF Plant di Rorotan

Asep sebelumnya menyebutkan, peresmian RDF plant itu diharapkan bisa dipimpin oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Kalau peresmiannya itu kami sih penginnya sama Pak Presiden," ujar Asep, Senin (13/2/2023).

Asep mengatakan, saat itu, penyelesaian proyek pabrik pengolah sampah tersebut tengah dikebut.

"Yang penting kami selesaikan proses semuanya. Kalau sudah run well, kemudian PKS (perjanjian kerja sama) sudah sesuai dengan Indocement sama PT SBI atau Holcim," kata Asep.

Asep mengemukakan, saat itu pembangunan RDF plant tersebut sudah mencapai 99 persen.

Ia mengharapkan infrastruktur tersebut dapat selesai sebelum diresmikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com