JAKARTA, KOMPAS.com - Nasib malang menimpa seorang tukang rongsok berinisial M (43) yang tewas dibacok akibat terpergok mencuri ponsel di di Jalan Banjaran Pucung, Cilangkap, Tapos, Depok, Rabu (15/3/2023) pagi.
Tukang rongsok itu tewas di tangan CS yang kesal atas tindakan M yang telah mencuri ponsel di kediamannya. Alhasil, CS yang saat itu naik pitam membacok M karena gelap mata.
Sebelum tewas dibacok, M diketahui sudah tertangkap tangan mencuri ponsel CS. Posisi M juga sudah tidak berdaya karena diamankan oleh warga.
Baca juga: Pria di Depok Ini Tak Bermaksud Bunuh Pencuri Ponselnya: Dia Berontak, Saya Bacok
Kemudian, M memberontak dan hendak melarikan diri. Pada saat inilah CS mengaku spontan menyabet punggung M dengan sebilah celurit di tangannya.
"(Sebenarnya) ada niat menyerahkan (M) ke polisi, cuma pas dia berontak, saya khilaf langsung bacok," ujar CS, di Mapolres Kota Depok, Senin (20/3/2023).
Adapun pembacokan itu berlangsung di kebun dekat rumah CS dan sempat disaksikan warga sekitar. Pasalnya, para warga saat itu juga mengejar M setelah melarikan diri karena tepergok mencuri ponsel CS.
"Pas (M) dibacok di sini (kebun) banyak warga yang lihat, tapi warga takut salah atau apa," kata warga setempat bernama Randi saat ditemui di lokasi, Rabu (15/2/2023).
Baca juga: Jadi Tersangka, Pria di Depok Bacok Pencuri Ponselnya yang Sudah Bersimpuh Minta Maaf
Randi mengatakan, pemilik ponsel membacok punggung korban dengan sebilah celurit. Ia memastikan, saat itu kondisi korban masih hidup meski bersimbah darah.
"Posisinya tengkurap dan abis itu terlentang, karena sempat gerak masih hidup," ujar dia.
Adapun pembacokan itu berawal ketika M tepergok mencuri ponsel di rumah warga berinisial CS di Jalan Banjaran Pucung, Cilangkap, Tapos, Depok, pada Rabu (15/3/2023) sekitar pukul 05.00 WIB.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.