Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lubang di Jalan Raya Bekasi Sudah Ditambal, tapi Tambalannya Tak Rata

Kompas.com - 23/03/2023, 13:08 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lubang-lubang di Jalan Raya Bekasi arah Cakung menuju Pulo Gebang di Jakarta Timur, tepatnya di dekat pintu masuk Tol Cakung, sudah ditambal oleh petugas.

Pengamatan Kompas.com di lokasi, Kamis (23/3/2023), jalur yang sempat dipenuhi lubang sedalam tiga hingga lima sentimeter itu kini sudah mulus.

Seorang warga setempat bernama Agung (38) mengatakan, jalur ini sudah diperbaiki sekitar sepekan lalu.

"Perbaikannya malam itu. Untuk jalur yang lubangnya besar di sana (trotoar pembatas jalur dari arah sebaliknya) kayaknya belum diperbaikin," terang dia di lokasi.

Baca juga: Jalan Raya Bekasi dari Cakung ke Pulo Gebang Berlubang, Bikin Macet, Mengganggu dan Harus Diperbaiki Segera

Kendati jalan berlubang itu sudah diperbaiki, namun tambalannya tampak kurang rata.

Masih ada beberapa titik yang tambalannya lebih tinggi daripada jalur di sekitarnya.

Ini membuat pengendara motor dan mobil masih harus sedikit memperlambat laju kendaraan guna mengurangi guncangan.

Untuk satu lubang yang sempat memiliki kedalaman sekitar tujuh sentimeter, juga sudah diperbaiki.

Hanya saja, jalur kembali berlubang karena ada sedikit genangan air.

Baca juga: Jalan Raya Bekasi Arah Cakung Rusak, Warga: Gara-gara Banjir dan Truk Tronton

Sempat rusak parah

Sebelumnya diberitakan, Jalan Raya Bekasi arah Cakung menuju Pulo Gebang dalam keadaan penuh lubang.

Bahkan, pada Senin (13/3/2023) siang, kondisinya menyebabkan kemacetan.

Banyak pengendara mobil dan sepeda motor yang melambatkan laju kendaraan ketika melintasi jalan berlubang itu.

Sebab, jalanan itu dipenuhi lubang sedalam 3-5 sentimeter dan menyebar di seluruh titik, mulai dari tengah hingga tepi jalur.

Baca juga: Pengendara Motor Tewas di Tempat Usai Tabrak Truk Molen yang Mogok di Cakung

Sementara itu, sejumlah lubang di dekat trotoar pembatas dari arah yang berlawanan nampak lebih dalam.

Deretan lubang di dekat trotoar itu masih memiliki genangan air. Bahkan, ada satu lubang dengan kedalaman sekitar 7 cm dengan air masih menggenang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com