Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Eman, Pedagang Jajanan yang Jadi Marbut demi Mencari Berkah

Kompas.com - 29/03/2023, 10:47 WIB
Zintan Prihatini,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Eman Sulaiman (47), mendedikasikan dirinya selama 15 tahun ke belakang untuk menjadi marbut.

Kepada Kompas.com, Eman menceritakan bahwa dirinya telah bekerja sebagai marbut masjid yang sebelumnya bernama Masjid Al Muchlisin, di Jalan Raya Daan Mogot, Jakarta Barat.

Kini, masjid di lingkungan Polres Jakarta Barat itu berganti nama menjadi Masjid Al Istiqomah.

Baca juga: Suka Duka Taman 27 Tahun Jadi Marbut Masjid Istiqlal: Dari Gaji Rp 150.000 hingga Berangkat Haji

Sekitar tahun 2007, Eman memilih menyambi kegiatannya menjadi seorang marbut.

"Saya awalnya pengasong di jalanan dulu di angkutan umum kopaja, metromini itu," kata Eman saat ditemui di Masjid Al Istiqomah, Rabu (29/3/2023).

Setelah itu, Eman mencoba peruntungan lain yakni berdagang pentol dan cilung atau aci digulung menggunakan gerobak dorong.

Di sela-sela berdagang, pria asal Sukabumi, Jawa Barat ini menjadi marbut masjid.

"Tetap itu sambil di masjid, tidak meninggalkan marbut. Setelah jadi marbut di sini dijalanin saja sesuai dengan kemampuan yang saya miliki," ungkap Eman.

Baca juga: Cerita Kuli Angkut soal Eks Sekda Saefullah yang Menjadikannya Marbut Berpenghasilan Jutaan Rupiah

Sesekali Eman memperbaiki letak serban yang bertengger di pundaknya.

Dia mengingat kembali alasannya memilih pekerjaan yang tak banyak diminati oleh kebanyakan orang itu.

"Alasannya jadi marbut biar ada keberkahan saja. Karena kalau kita kerja semaksimal apa pun tapi waktu ibadahnya sering bolong itu rasanya enggak enak, berkahnya juga buat keluarga beda jadi terasa ada perbedaan," papar Eman.

Menurut Eman, bekerja sebagai marbut membuat spiritualnya lebih tenang.

Sebelum menekuni pekerjaan tersebut, kata Eman, dirinya tak pernah merasa cukup.

Baca juga: Rutinitas Aji Jadi Marbut Selama 8 Tahun, Tak Sekadar Bersih-bersih Masjid

Namun, ketika setiap hari bersinggungan langsung dengan kegiatan keagaaman Eman mengaku jauh lebih dekat dengan Tuhan.

"Kalau dulu sebelum di masjid itu rasanya hambar jadi dapat uang segini amblas langsung. Mungkin di situ Allah berikan keberkahan," ucap dia.

Sehari-hari, Eman bertugas untuk membersihkan area Masjid Al Istiqomah.

Selain itu, setiap memasuki waktu shalat, Eman juga mengumandangkan adzan hingga menjadi pembawa acara saat shalat Jumat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com