Sementara itu, Kepala Puskesmas Kecamatan Duren Sawit Sunersi Handayani mengatakan, protein hewani tersebut tak harus mahal, seperti daging merah.
Ikan juga bisa menjadi salah satu alternatif protein hewani yang diberikan kepada anak.
"Ada juga daging putih (selain ikan) seperti ayam. Harganya lebih ekonomis," terang Sunersi, Rabu (12/4/2023).
"Kebanyakan ibu-ibu mengartikannya (pencegahan stunting) harus makan lauk yang mahal-mahal, padahal dengan lauk yang murah juga bisa," sambung dia.
Baca juga: Tak Harus Lauk Mahal, Ikan dan Telur Juga Bisa Cegah Stunting pada Anak
Ahli gizi di Posyandu Cempaka Putih Barat, Jakarta Pusat, Ainil Hamidah mengatakan, mengonsumsi setidaknya satu butir telur setiap hari dapat mencegah stunting.
Sebab, telur kaya akan protein. Terlebih lagi, harganya murah.
“Makan telur itu pengaruh banget (cegah stunting). Ditambah, protein di telur ayam itu sempurna dan harganya terjangkau,” ujar wanita yang akrab dipanggil Aida itu, Selasa (4/4/2023).
Aida menjelaskan, telah ada penelitian terkait pemberian telur di masa awal pemberian makan (MPASI) terhadap pertumbuhan anak.
“Pada kelompok intervensi (rentang usia 6-9 bulan), diberikan satu telur per hari selama enam bulan dibandingkan kelompok kontrol. Hasil penelitian menunjukkan terdapat penurunan prevalensi stunting sebesar 47 persen dan underweight sebesar 74 persen,” jelas dia.
(Penulis : Rizky Syahrial, Nabilla Ramadhian, Shintaloka Pradita Sicca, Xena Olivia/ Editor : Ambaranie Nadia Kemala Movanita, Shintaloka Pradita Sicca, Nursita Sari)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.