Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Sopir Bus AKAP Mendadak Diminta Ikut Tes Urine oleh BNN

Kompas.com - 19/04/2023, 09:35 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sopir bus PO Kramat Djati, Dadang Permana (44), merupakan salah satu sopir bus AKAP yang mengikuti tes urine di Terminal Kampung Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur, Selasa (18/4/2023).

Tes urine itu digelar mendadak oleh Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) bekerja sama dengan Dinas Perhubungan dan Polri.

"Tadi setiap PO bus dipanggil BNN. Dari PO Kramat Djati, ada saya (untuk mengikuti tes urine)," ungkap Dadang di lokasi, Selasa.

Baca juga: Sopir Bus AKAP di Kampung Rambutan Dites Urine Secara Acak

Setelah diberi tahu oleh PO bus terkait tes itu, Dadang langsung diarahkan menuju ruang tes.

Ruangan yang digunakan untuk tes urine adalah ruangan bagi ibu untuk menyusui anaknya. Lokasinya dekat dengan pusat layanan informasi terminal.

Di ruangan itu, Dadang ditanyakan KTP untuk mengonfirmasi identitasnya.

"Habis itu langsung dikasih wadah, dan saya lakukan tes. Habis itu nunggu hasilnya keluar," kata Dadang.

Baca juga: Sopir Bus AKAP Ikut Tes Urine, Lebih Merasa Aman walau Bukan Pemakai

Jika hasilnya positif narkoba, sopir dilarang melanjutkan perjalanan.

Sementara untuk yang hasilnya negatif, mereka diarahkan menuju sebuah meja panjang di depan ruang tes urine.

Di sana, para sopir termasuk Dadang akan melakukan tes kesehatan.

"Jadi, proses pemeriksaan saya bisa dilanjut (ke tes kesehatan) karena dinyatakan negatif begini. Habis tes urine, baru dites darah," ujar Dadang.

"Habis itu baru ke tensi. Jadi kalau tes urine positif, enggak bisa tes darah dan periksa tensi. Ada tes gula darah juga. Saya alhamdulillah bagus semua hasilnya, stabil," sambung dia.

Tes urine berlangsung sepanjang arus berangkat dan pulang mudik Lebaran.

Tes dilakukan untuk mencegah terjadinya penggunaan narkoba sekaligus menjaga keamanan para pemudik.

Baca juga: Jalani Tes Narkoba Sebelum Angkut Pemudik, Sopir Bus: Kenapa Harus Takut?

Kepala Biro Humas Protokol BNN RI Brigjen Sulistyo Pudjo mengatakan, tes urine menyasar seluruh sopir bus yang tengah berjaga di terminal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com