Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berharap Kepastian Hukum dalam Kasus Lansia Tewas Ditusuk Tetangga di Depok

Kompas.com - 19/05/2023, 09:15 WIB
Tria Sutrisna,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

Sementara itu, Rosmini yang mengalami luka berat di bagian punggung dan leher langsung dievakuasi warga. Dia meninggal dunia saat akan mendapatkan perawatan di rumah sakit.

"Setelah melakukan penusukan pelaku melarikan diri ke rumahnya. Warga di lokasi langsung menolong korban, dibawa ke Rumah Sakit Citama," ungkap Fitri.

Warga yang geram akhirnya memaksa masuk ke rumah pelaku dan menangkapnya, lalu diserahkan kepada aparat kepolisian.

Diduga ODGJ

Berdasarkan hasil penyelidikan awal, penyidik mendapatkan informasi bahwa pelaku diduga memiliki gangguan kejiwaan.

Untuk itu, kata Fitri, penyidik akan memeriksa lebih lanjut kondisi kejiwaan pelaku. Langkah ini guna memastikan apakah pelaku merupakan orang dengan gangguan kejiwaan (ODGJ) atau tidak.

"Iya pelaku diduga ODGJ. Tetapi tentu kami akan observasi dulu," kata Fitri.

Baca juga: Pelaku Penusukan Lansia di Depok Tinggal di Sebelah Rumah Korban

Sementara itu keluarga Rosmini berkeberatan pada pihak kepolisian yang dianggap terlalu cepat menyampaikan keterangan bahwa pelaku penusukan I diduga ODGJ.

Ardiansyah mengungkapkan, pelaku berinisial I (28) dalam kehidupan sehari-hari tak terlihat memiliki gangguan kejiwaan.

Dalam beberapa pertemuannya, Ardi menyebut I dapat beraktivitas normal seperti masyarakat pada umumnya.

"Keluarganya si pelaku ini bilang kalau pelaku ini ODGJ. Katanya ODGJ. Tapi kalau menurut saya itu baru klaim saja," ujar Ardiansyah kepada Kompas.com, Kamis (18/5/2023) malam.

"Ini enggak, saya lihat dia bebas berkeliaran ke mana-mana. Saya lihat dia sehat-sehat saja, bisa belanja ke warung, bisa bayar, minta kembalian," sambungnya.

Baca juga: Tetangga Penusuk Lansia di Depok Ancam Bunuh Korban Sehari Sebelum Kejadian

Untuk itu, Ardi berharap agar polisi tak langsung mengamini keterangan soal pelaku memiliki gangguan kejiwaan tanpa ada pembuktian.

Sebab, pihak keluarga Rosmini khawatir jika narasi pelaku ODGJ yang terbentuk dapat membuat penyidik tak memproses I secara hukum.

"Jadi saya berharap ada pembuktian dulu, telusuri dulu. Jangan langsung dikategorikan. Kami akan terus mengawal dan melanjutkan proses hukum kasus ini," pungkas Ardi.

Adapun sampai saat ini, kasus penusukan Rosmini oleh I masih terus diselidiki oleh Unit Reskrim Polsek Pancoran Mas bersama Satreskrim Polres Metro Depok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com