Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tangkap 3 Pelaku yang Bacok Sopir Taksi "Online" di Tanjung Duren

Kompas.com - 20/05/2023, 07:28 WIB
Zintan Prihatini,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menangkap tiga pelaku yang membacok sopir taksi online, berinisial Q (35), di Jalan Rawa Kepa Raya, Grogol Petamburan, Tanjung Duren, Jakarta Barat. Ketiganya berinisial MF (29), EH (45), dan YJ (29).

Kapolsek Tanjung Duren Kompol Muharram Wibisono mengatakan, pelaku nekat membacok korban untuk merampas ponsel miliknya.

"MF selaku otak yang mencari target korban dan yang melakukan eksekusi menggunakan senjata tajam (jenis parang)," ujar Muharram dalam keterangannya, Sabtu (20/5/2023).

Ia membeberkan, EH bertugas mengendarai sepeda motor. Sementara YJ, menemani MF untuk menganiaya dan melakukan perampasan terhadap korban.

Baca juga: Kisah Pelarian Eksekutor Pembacok Siswa SMK di Bogor, Kabur ke 4 Kota sampai Datangi Dukun

 

Muharram menjelaskan, pelaku EH ditangkap lebih dahulu saat sedang berada di kolong Jembatan Jeling, Tomang, Grogol Petamburan.

Setelah meringkus EH, polisi menangkap dua rekannya yang lain di kawasan Banjir Kanal Barat (BKB).

"Yang di mana salah satu tersangka ditemukan di dalam kontrakannya (MF) dan (YJ) di rumah neneknya yang juga berada juga di Tomang," papar dia.

Polisi mengamankan barang bukti berupa sebilah samurai, kaus para tersangka, dan sepeda motor yang digunakan saat beraksi.

Atas perbuatannya, ketiga pelaku disangkakan Pasal 53 juncto 365 KUHP dan atau Pasal 351 KUHP.

Baca juga: Akhir Pelarian Tukul, Eksekutor Pembacok Murid SMK di Bogor yang Kerap Berpindah-pindah Tempat

"Ancaman maksimal pasal ini untuk hukumannya adalah delapan tahun penjara dan juga untuk percobaan perampasannya adalah lima tahun penjara," jelas Muharram.

Sebelumnya diberitakan, Q menjadi korban percobaan aksi perampasan ponsel pada Sabtu (13/5/2023) sekitar pukul 04.40 WIB.

Kanit Reskrim Polsek Tanjung Duren, Iptu Tri Baskoro Bintang berujar, kejadian bermula saat korban bersama adiknya MTA (23) sedang duduk di area tersebut. Keduanya hendak bertukar tugas untuk membawa penumpang. Pelaku tiba-tiba menghampiri korban dan memaksa mengambil ponsel miliknya.

"Lalu korban langsung lari untuk menyelamatkan diri. Namun saat korban lari sekitar delapan meter tiba tiba pelaku yang membawa senjata tajam ada di samping korban dan langsung membacok korban," ungkap dia.

Baca juga: 2 Bulan Buron, Eksekutor Pembacok Siswa SMK di Bogor Akhirnya Ditangkap

Akibatnya, Q mengalami luka bacok di tangan kanan, dan kepala. Korban lantas dilarikan ke Rumah Sakit Tarakan dan mendapat lima jahitan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com