JAKARTA, KOMPAS.com - Tiga bulan sudah kasus penganiayaan yang menjerat Mario Dandy Satrio (20), anak mantan pejabat Kementerian Keuangan RI, bergulir di kepolisian.
Namun, hingga saat ini, kasus tersebut urung dibawa ke meja hijau untuk disidangkan karena berkas perkara yang tak kunjung lengkap.
Padahal, terdakwa anak yang juga ikut terseret dalam kasus penganiayaan ini, yakni AG (15), telah selesai menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dan divonis hukuman 3,5 tahun penjara.
Keluarga dari korban yang berinisial D (17) menyampaikan secara terbuka kekecewaannya kepada Polda Metro Jaya yang menangani kasus ini.
Melalui akun Twitternya, paman D, Alto Luger, mengatakan bahwa keluarga korban sudah lelah mengikuti ketidak jelasan proses hukum yang berlangsung.
Baca juga: Kekecewaan Keluarga D Saat Proses Hukum Mario Dandy Mandek, Minta Pelaku Jadi Duta “Free Kick”
Dengan intensi menyindir, Alto pun meminta agar Polda Metro Jaya membebaskan pelaku saja.
Selain itu, menurut Alto, pelaku juga “pantas” diangkat sebagai Duta Free Kick.
“Karena prestasinya yang sangat luar biasa yaitu bisa melihat kepala seorang anak sebagai bola yang pantas untuk ditendang, dan diakhiri dengan selebrasi, dan juga prestasinya yang mampu membuat berkas kasusnya bisa berputar-putar antara Polda Metro dan Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta,” tulis Alto.
Alto kemudian mengakhiri suratnya dengan ucapan bahwa harapan pihak keluarga D kepada Polda Metro Jaya sudah pupus.
“Kami pernah punya harapan tinggi kepada kalian... Pernah punya... Terima kasih,” pungkasnya.
Dear Polda Metro Jaya -
Kami, keluarga David Ozora yang mengikuti perkembangan kasus hukum atas tersangka utama Mario Dandy, penganiaya berat dengan perencanaan atas anak kami David merasa capek dengan ketidakjelasan perkembangan kasus ini.
Untuk itu maka kami merasa sebaiknya… pic.twitter.com/ApbbDF1gnO
— Alto Banditos (@AltoLuger) May 22, 2023
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.