Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kala Pembongkaran Ruko di Pluit Berujung Penggerudukan Kantor Ketua RT Riang...

Kompas.com - 26/05/2023, 08:56 WIB
Baharudin Al Farisi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Utara akhirnya membongkar deretan ruko di RT 011/RW 03, Jalan Niaga, Blok Z4 Utara, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Jakarta Utara pada Rabu (24/5/2023).

Penertiban dilakukan setelah Pemkot Jakarta Utara memberikan waktu 4 hari, mulai Jumat (19/5/2023) hingga Selasa (23/5/2023), kepada pemilik ruko untuk membongkar mandiri area yang mencaplok bahu jalan dan menutup saluran air.

Begitu eksekusi pembongkaran dimulai, baik penyewa dan karyawan ruko ramai-ramai menggeruduk kantor ketua RT setempat, Riang Prasetya.

Aksi itu dilakukan para karyawan sebagai sikap menolak pembongkaran ruko yang diduga mencaplok bahu jalan dan saluran air sejak 2019. Dugaan ini pertama kali dilaporkan oleh Riang.

Baca juga: Pencaplokan Ruko Pluit dan Fenomena Gunung Es Melencengnya Fungsi Tata Ruang Ibu Kota

Sambil membawa spanduk berukuran besar, mereka jalan dari ruko menuju kantor Riang.

Mereka berteriak sambil menabuh ember plastik, meminta Riang untuk keluar dari kantornya. Riang diminta menghadapi massa yang menolak pembongkaran ruko.

"Kami karyawan semua. Harusnya pemerintah senang karena kami tidak harus ke luar negeri untuk cari uang. Di sini kami ada kerjaan walau gaji seberapa. (Kalau dibongkar) kami kasih makan (keluarga) pakai apa?" ucap salah satu karyawan, Romawi (43) dalam penggerudukan itu.

Romawi mempertanyakan kenapa pembongkaran baru dilakukan sekarang. Padahal, kata dia, mereka sudah tiga tahun bekerja di ruko tersebut. Menurut dia setidaknya adanya 50 karyawan yang akan terdampak.

Baca juga: Terancamnya Keselamatan Ketua RT di Pluit Usai Laporkan Ruko yang Melanggar, Mengaku Butuh Perlindungan

Riang selaku ketua RT sudah memprotes ruko yang mencaplok fasilitas umum itu sejak 2019, namun baru akhir-akhir ini ditindaklanjuti oleh pihak berwenang.

Tak paham duduk persoalan

Riang meminta pegawai ruko yang menggeruduk kantornya untuk memahami duduk persoalan terlebih dahulu.

Pasalnya, tuntutan yang disampaikan dalam demonstrasi tersebut menurut Riang sangat tidak jelas.

"Kalau mau demo itu harus memahami dan mengerti. Jadilah manusia terdidik sehingga tahu apa yang mau disampaikan," ungkap Riang saat dihubungi Kompas.com, Kamis (25/5/2023).

Provokasi

Riang menekankan, pembongkaran oleh pemilik ruko atau Satpol PP hanya menyasar bagian ruko yang "mencaplok" bahu jalan dan saluran air, bukan keseluruhan bangunan ruko.

Dengan demikian, usaha ruko tetap dapat berjalan dan semestinya pegawai ruko tetap dapat bekerja seperti biasa.

Baca juga: Pegawai Ruko di Pluit Geruduk Kantornya, Ketua RT: Pahami Dulu Masalahnya!

Oleh karena itu, Riang menduga ada yang memprovokasi saat puluhan karyawan menggeruduk kantornya.

"Ini kan artinya ada yang memprovokasi, ada yang menghasut," kata Riang.

Perlindungan

Terlepas dari itu, Riang tidak menampik bahwa ia kini membutuhkan perlindungan pihak kepolisian

"Kalau permasalahan perlu, pasti saya membutuhkan. Pasti setiap warga negara pasti membutuhkan aparat kepolisian. Diminta atau tidak diminta, pasti masyarakat membutuhkan," imbuh Riang.

Baca juga: Satpol PP Biang Kerok Polemik Ruko Pencaplok Bahu Jalan di Pluit yang Berujung Kisruh

Dia berharap polisi dapat melakukan tindakan pencegahan untuk memastikan tak ada kekisruhan lanjutan.

Riang mengingatkan bahwa tugas dari pihak kepolisian adalah untuk menjaga keamanan, ketenteraman, dan keselamatan jiwa dari setiap warga negara Indonesia (WNI).

"Jadi diminta atau tidak, pasti pihak Polri melakukan tindakan preventif, tindakan pencegahan. Kalau ditanya ke saya? Pasti sangat membutuhkan saya (perlindungan)," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com