Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Versi Warga Pluit Putri yang Disebut Intimidasi RT Riang, Mengaku Protes Alih Fungsi RTH

Kompas.com - 29/05/2023, 15:34 WIB
Baharudin Al Farisi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Pluit Putri, Penjaringan, Jakarta Utara menolak disebut sebagai masyarakat yang ingin menguasai ruang terbuka hijau (RTH) seluas kurang lebih 4.000 meter persegi.

Pernyataan yang ditujukan terhadap warga Pluit Putri tersebut berawal dari Ketua RT 011/RW 03 di Pluit, Riang Prasetya, saat menanggapi viralnya sebuah video yang menarasikan dirinya tengah diintimidasi oleh sejumlah orang.

"Kami enggak pernah klaim fasilitas umum atau fasilitas sosial ini milik warga, tapi kami hanya bilang, ini hak warga untuk menggunakannya," kata Ketua RT 005/RW 06 di Pluit, Johanna Aliandoe, saat ditemui di kawasan Pluit Putri, Penjaringan, Jakarta Utara pada Senin (29/5/2023).

Baca juga: Terungkap, Rekaman Peristiwa RT Riang Diintimidasi Ternyata Video Lama dan Beredar di Medsos

Berawal dari Ketua RT 005, Ketua RT 003, Ketua RT 006/RW 06 menerima surat dari Kelurahan Pluit pada Jumat (26/4/2019) berupa undangan untuk sosialisasi tentang rencana pembangunan sekolah swasta bernama BTB International School.

Undangan sosialisasi tersebut membuat warga setempat geger karena karena diwacanakan bakal berdiri di atas ruang terbuka hijau (RTH) yang sudah ada sejak lama.

"Lho, kaget kita. 'Kok sosialisasi? Kok kami enggak tahu apa-apa mau dibangun sekolah? Kok bisa sekolah dibangun di atas fasilitas umum dan fasilitas sosial kita?'. Wah ribut, resah," kata Johanna saat ditemui di Pluit Putri, Penjaringan, Jakarta Utara pada Senin (29/5/2023).

"Undangan dikirim pada 26 April untuk pertemuan di Kelurahan Pluit pada 3 Mei 2019," tambah Johanna.

Pertemuan untuk sosialisasi belum berlangsung, Johanna mengatakan, Riang saat itu datang pada Minggu (1/5/2019) bersama para pekerja.

Baca juga: Ketua RT Riang Tegaskan Polemik Ruko di Pluit soal Pelanggaran, Anggota Dewan Jangan Plesetkan ke UMKM

 


"Pak Riang itu sudah di sini, mulai bongkar trotoar sebelum sosialisasi. Bayangkan, sosialisasi itu tanggal 3, tapi tanggal 1 sudah datang," ucap Johanna.

Johanna dan warga sekitar tidak mengetahui penugasan Riang pada saat itu sebagai apa dan yang diketahui oleh warga Pluit Putri yakni Riang merupakan pemilik Optik Karisma di Pluit.

Ketika itu, Johanna dan warga yang lain ke luar rumah dan mempertanyakan maksud kedatangan Riang bersama para pekerja.

Tetapi, kata Johanna, Riang menolak menjawab pertanyaan dan menyarankan warga tidak usah banyak bertanya tentang maksud kedatangan mereka bersama para pekerja.

"Dia datang ke sini dengan petangtang-tengteng, ya maaf, memang faktanya begitu, saya tidak mengada-ada. Silakan Anda tanya seluruh warga di sini, kita semua tahu karena semua ada di situ pas kejadian itu," imbuh Johanna.

"Karena itu kaget, tiba-tiba ini dibongkar semua. Nah, terus dulunya pagar yang di depan itu, itu kan ada tembok. Nah, tembok itu dijebol oleh pekerja-pekerja yang di bawah dia (Riang)," tutur Johanna.

Baca juga: Video Viral Ketua RT Riang Diintimidasi oleh Sejumlah Orang

Halaman:


Terkini Lainnya

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com