Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/05/2023, 09:57 WIB
Xena Olivia,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pedagang kaki lima (PKL) mendirikan lapak di Jalan Walang Permai Raya, Koja, Jakarta Utara, Selasa (30/5/2023).

Pantauan Kompas.com, mereka berjualan di sisi saluran air yang ditutupi dengan potongan papan kayu dan triplek.

Tidak jauh dari deretan gerobak, terdapat sejumlah petugas berseragam Sudin Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Utara yang sedang merapikan saluran air.

Seorang pedagang bernama Jamal (26) mengatakan, deretan PKL di kawasan RSUD Tugu Koja tidak ikut ditertibkan Satpol PP pada Senin (29/5/2023) lalu.

“Di sini enggak, yang ditertibkan yang di sana di depan pertigaan,” kata Jamal saat didatangi Kompas.com, Selasa pagi.

Baca juga: Berdagang di Atas Saluran Air, 15 PKL di Tugu Utara Ditertibkan

Mereka tak tersentuh penertiban karena telah mengantongi izin RT untuk berjualan di sana.

Jamal mengatakan, sebetulnya ada rencana yang mendapat dukungan RW 12 dan Kelurahan Koja untuk mengubah area tersebut menjadi lapak permanen.

“Mau diganti semua, dari RW sama lurah yang danain semua, jadi kantin biar rapi. Soalnya buat (kebutuhan pengunjung) rumah sakit juga, biar ada makanan,” ujar Jamal.

Hal yang sama dikatakan oleh seorang pedagang bernama Joko (38).

Dia juga sudah mengetahui rencana RW dan kelurahan untuk mengubah area PKL tersebut menjadi deretan kios makanan.

“Insya Allah (enggak akan digusur berjualan di sini), soalnya sudah ada izin. Mau dibangun juga sih, dibangun lapak gitu,” kata pria yang telah berjualan sejak 2005 itu.

Baca juga: Puluhan Meja Kayu hingga Sofa Disita dalam Penertiban PKL di Gambir

Namun, secara terpisah seorang pedagang bernama Wardi (45) mengatakan, rencana itu sudah mengemuka sejak lama, tapi belum juga direalisasikan.

“Sudah lama itu, katanya mau dibikin semacam kantin, tapi belum jadi-jadi,” tutur dia.

Untuk diketahui, sejumlah PKL di Walang Permai Raya, Koja, Jakarta Utara, ditertibkan pada Senin (29/5/2023).

Penertiban berlaku pada pedagang yang menjajakan jualan mereka di atas saluran air.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Penyidik KPK Bawa Benda Diduga Mesin Penghitung Uang ke Rumah Mentan Syahrul Yasin Limpo

Penyidik KPK Bawa Benda Diduga Mesin Penghitung Uang ke Rumah Mentan Syahrul Yasin Limpo

Megapolitan
Saksi Dengar Ledakan Sebelum Kebakaran Warteg di Gambir yang Tewaskan 2 Orang

Saksi Dengar Ledakan Sebelum Kebakaran Warteg di Gambir yang Tewaskan 2 Orang

Megapolitan
Mobil Keluar-Masuk hingga Advokat Datangi Rumah Syahrul Yasin Limpo yang Digeledah KPK

Mobil Keluar-Masuk hingga Advokat Datangi Rumah Syahrul Yasin Limpo yang Digeledah KPK

Megapolitan
Kebakaran di Gambir Tewaskan Dua Orang, Salah Satunya Sedang Tidur

Kebakaran di Gambir Tewaskan Dua Orang, Salah Satunya Sedang Tidur

Megapolitan
Suasana Rumah Dinas Mentan Syahrul Yasin Limpo yang Digeledah KPK, Tertutup Rapat dan Sepi

Suasana Rumah Dinas Mentan Syahrul Yasin Limpo yang Digeledah KPK, Tertutup Rapat dan Sepi

Megapolitan
Jalan Kaesang Maju Pilgub DKI Dinilai Terbuka Lebar Jika Direstui Jokowi

Jalan Kaesang Maju Pilgub DKI Dinilai Terbuka Lebar Jika Direstui Jokowi

Megapolitan
Bertemu Pedagang Tanah Abang, Mendag Sebut Penjual Online Kerap Terapkan 'Predatory Pricing'

Bertemu Pedagang Tanah Abang, Mendag Sebut Penjual Online Kerap Terapkan "Predatory Pricing"

Megapolitan
Kaesang Blusukan di Jakarta Usai Jadi Ketum PSI, Incar Kursi Gubernur DKI?

Kaesang Blusukan di Jakarta Usai Jadi Ketum PSI, Incar Kursi Gubernur DKI?

Megapolitan
Suhu Panas Melanda Jakarta dan Sekitarnya Hari Ini, BMKG Ungkap Penyebabnya

Suhu Panas Melanda Jakarta dan Sekitarnya Hari Ini, BMKG Ungkap Penyebabnya

Megapolitan
Kotornya Jembatan Stasiun LRT Dukuh Atas, Tisu hingga Masker Berserakan di Lantai

Kotornya Jembatan Stasiun LRT Dukuh Atas, Tisu hingga Masker Berserakan di Lantai

Megapolitan
Hanya Jual 3 Baju Sepekan, Pedagang Pasar Tanah Abang: Saya Malu Terima Gaji...

Hanya Jual 3 Baju Sepekan, Pedagang Pasar Tanah Abang: Saya Malu Terima Gaji...

Megapolitan
Kebakaran Warteg di Gambir Tewaskan Dua Orang, Diduga akibat Kebocoran Gas

Kebakaran Warteg di Gambir Tewaskan Dua Orang, Diduga akibat Kebocoran Gas

Megapolitan
Penuhnya Stasiun LRT Dukuh Atas Saat Hari Libur, Penumpang Antre 20 Menit untuk 'Tap Out'

Penuhnya Stasiun LRT Dukuh Atas Saat Hari Libur, Penumpang Antre 20 Menit untuk "Tap Out"

Megapolitan
Curhat Pedagang Tanah Abang ke Mendag Zulhas: Kami Kalah Saing dengan Barang Impor

Curhat Pedagang Tanah Abang ke Mendag Zulhas: Kami Kalah Saing dengan Barang Impor

Megapolitan
Mengularnya Antrean Penumpang di Stasiun Sudirman Menuju LRT Dukuh Atas

Mengularnya Antrean Penumpang di Stasiun Sudirman Menuju LRT Dukuh Atas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com