Karena dia menganggap hal tersebut merupakan arahan dari pimpinan yang tidak bisa dibantah, Maulana mengikutinya.
Baca juga: PPSU Jadi Korban Penipuan Like dan Follow Instagram karena Terdesak Biaya Sekolah Anak
Alhasil, KTP, ijazah STM, dan Kartu Keluarga (KK) miliknya ditahan di koperasi tersebut.
Setelah tanda tangan, dana senilai Rp 20 juta akhirnya cair ke tangan Maulana pada September 2022, meski dia saat itu tidak membutuhkannya.
Ketika kredit pinjaman tersebut tersisa tiga bulan lagi selesai, tepatnya Juni 2023, Maulana dihubungi oleh sang kepala seksi.
"Dia tanya saya tagihan tinggal berapa bulan lagi, saya jawab tiga bulan, lalu dia paksa saya untuk top-up (pinjaman). Dia yang pinjam, tapi atas nama saya," ucap Maulana.
Baca juga: Imbas Dipaksa Atasan Ngutang, PPSU Kelapa Gading Barat Harus Bayar Bunga Jutaan Rupiah
Uang senilai Rp 11,15 juta akhirnya dikeluarkan oleh koperasi. Maulana pun mentransfer Rp 10,15 juta kepada atasannya.
Kepada Maulana, A berjanji bakal membayar kredit koperasi secara rutin. Namun, janji tersebut ternyata tidak dipenuhinya.
Maulana mengaku mendapat cacian dan sumpah serapah dari atasannya melalui sambungan telepon pada Senin (3/7/2023), karena ia belum bisa membayar tagihan dari pinjaman koperasi.
Pasalnya, ia harus mencicil pembayaran motor yang ia gadaikan ke temannya sebesar Rp 2 juta per bulan. Ia sempat menggadaikan motornya untuk kebutuhan kuliah anaknya.
Baca juga: Tak Cuma Dipaksa Pinjamkan Uang, PPSU Kelapa Gading Barat Juga Dicaci Maki Atasan
"Gaji saya dipotong (cicilan koperasi) terisa Rp 2,9 juta. Bayar cicilan motor Rp 2 juta, gaji saya cuma sisa Rp 900.000. Tidak cukup untuk kebutuhan keluarga," ujarnya.
Setelah menjelaskan hal tersebut kepada atasannya ini, Maulana malah dicaci maki dan diminta mencari dana untuk membayar tagihan yang tersisa.
Akhirnya saat itu Maulana memilih meliburkan diri. Dia merasa lelah dan sakit hati dengan caci maki tersebut.
Baca juga: Takut Kehilangan Pekerjaan, PPSU Kelapa Gading yang Diutangi Bos Hanya Bisa Mengeluh
Kompas.com mencoba mengonfirmasi hal ini kepada Wakil Camat Kelapa Gading, Rahmat Syahputra.
Kendati demikian, dia mengaku belum mengetahui permasalahan ini. "Saya belum dapat info," kata Rahmat saat dihubungi Kompas.com dan kemudian sambungan telepon terputus, Rabu (5/7/2023).
Kompas.com juga sudah mencoba menghubungi Kepala Seksi yang disebut oleh Maulana. Hingga berita ini diturunkan, ia belum memberikan jawaban.
(Penulis: Baharudin Al Farisi | Editor: Jessi Carina, Ambaranie Nadia Kemala Movanita, Nursita Sari)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.