Hasil panennya kemudian dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari. Ada pula yang dijual dan uangnya dimanfaatkan untuk operasional kebun serta pengembangan program.
"Komoditi yang ada di tempat kami ini awalnya campur. Sekarang kami pisah-pisahkan jadi beberapa tempat. Antara anggur sama sayuran, sama ikan konsumsi dan hias, lalu pengolahan sampah organik dan anorganik," kata Dany.
Kini, Dany dan Warga Gang Cemara 01 telah memiliki kebun buah-buahan dan sayuran, serta area peternakan dan pengembangan ikan konsumsi maupun ikan hias.
Selain itu, ada pula tempat produksi pupuk organik dan anorganik serta budi daya maggot. Untuk memproduksinya, Dany memanfaatkan sampah dari rumah tangga dan aktivitas pasar.
"Alhamdulillah seiring berjalannya waktu mereka tahu memilah sampah dan peduli terhadap lingkungan sendiri. Karena memang merasa manfaat daripada kegiatan yang kami lakukan," jelas Dany.
Baca juga: My Jenderal Teddy Minahasa Tetap Divonis Penjara Seumur Hidup...
Tak sampai di situ, didirikan juga bank sampah dan sekolah tingkat PAUD. Warga yang ingin menyekolahkan anaknya, cukup membayar SPP dengan sampah minimal dua kilogram per bulan.
"Sampah itu kami olah menjadi pupuk, kami jadikan pakan ikan, kami proses jadi maggot, dan bisa ditabung juga menjadi sumber penghasilan juga sama warga," sambung dia.
Jerih payah Dany mengubah kawasan kumuh dan gersang di lingkungannya menjadi asri serta produktif, membuat dia mendapat penghargaan Piala Kalpataru 2023 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Bagi Dany, penghargaan ini memberikan motivasi bagi dia dan warganya untuk terus berinovasi serta konsisten dalam menjaga lingkungan.
"Merupakan satu kebanggaan buat saya pribadi dan warga kami di sini, dan teman teman pengurus daripada RT/RW, karang taruna, PKK dan kader-kader di sini yang terlibat kegiatan," terang Dany.
"Ya mereka memang merasa bangga lah, sehingga mewakili DKI Jakarta. Mempunyai satu penganugerahan tertinggi yaitu Kalpataru, itu yang luar biasa," lanjut Dany.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.