Para remaja itu juga merusak fasilitas taman, seperti mencoret-coret tulisan "Taman Tulip" sehingga kini sudah tidak ada lagi.
Baca juga: Pengamanan di Taman Tulip Ciracas yang Sering Jadi Tempat Mesum dan Mabuk Bakal Diperketat
Namun, kenakalan paling parah menurut dia adalah saat ada yang sengaja membawa kasur ke Taman Tulip.
Biasanya, kasur digelar di area rerumputan yang tidak jauh dari area tempat duduk melingkar.
Area rerumputan itu berada di tanah yang lebih rendah serta sedikit tertutup lapangan, jalanan taman, dan pepohonan.
"Taman jadi tempat buat mereka bawa perempuan. Mereka bawa kasur untuk berbuat mesum di rerumputan itu," terang Saipul.
Taman ini sudah ada sejak 2001 dan dipugar menjadi TMB Tulip oleh Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta beberapa tahun lalu.
Di taman ini, terdapat sebuah aula semi-outdoor yang memiliki beberapa lampu penerangan.
Di beberapa titik di sepanjang jalanan dalam taman juga ada lampu penerangan. Namun, lampu tidak pernah menyala sampai saat ini.
Baca juga: Taman Tulip Ciracas Jadi Tempat Mabuk dan Mesum, Orangtua Larang Anaknya Bermain di Sana
Para remaja nakal tidak suka taman terlalu terang karena dapat menghambat aktivitas mereka, sehingga lampu dirusak dan dipecahkan.
"Mereka berbuat seperti itu juga karena taman ini tidak ada penjagaan. Tapi, intinya sih satu, karena enggak ada pagar satu pintu," tegas Saipul.
"Warga sudah sering mengeluhkan, kenapa enggak dipagar. Sampai sekarang belum ada langkah, kecuali penjagaan karena habis ada tawuran baru-baru ini," sambung dia.
Sejak dulu, warga sudah sering memberi teguran kepada para remaja nakal itu.
Akan tetapi, para remaja itu justru lebih galak kepada warga setempat. Bahkan, ancaman pernah dilontarkan.
"Mereka memang enggak mengganggu warga secara langsung, cuma selalu berisik. Warga juga sudah malas negur karena sudah sering ditegur, dan mereka sering melawan," ucap dia.
Para remaja itu biasanya ditegur karena suara motor yang digunakan berisik.