Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sederet Kasus Pria Bunuh Kekasih karena Kesal Diminta Menikahi Korban

Kompas.com - 17/07/2023, 16:22 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus seorang pria bunuh kekasih gara-gara kesal diminta untuk menikahi korban kerap terjadi di sejumlah wilayah Indonesia, termasuk Jakarta dan sekitarnya.

Terbaru, seorang pria berinisial HS (30) tega membunuh kekasihnya yang tengah berbadan dua, yakni PAG (23) karena kesal saat korban meminta dinikahi sebagai bentuk tanggung jawab.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat Kompol Andri Kurniawan mengatakan, HS membunuh PAG di kamar kontrakannya di Jalan Cemara, Duri Kosambi, Jakarta Barat, Sabtu (8/7/2023).

"Dari hasil keterangan tersangka, didapatkan bahwa yang bersangkutan merasa kesal, yang pertama (karena) sudah diketahui adanya kehamilan pada korban," ujar Andri di Mapolres Metro Jakarta Barat, Senin (17/7/2023).

Baca juga: Pembunuhan Wanita Hamil di Cengkareng, Pelaku Kesal Saat Korban Minta Dinikahi

Andri menjelaskan, mulanya PAG meminta pertanggungjawaban kepada HS. Namun, pelaku belum siap menikahi korban yang sedang hamil satu bulan itu.

"Inilah yang terjadi lebih kurang dua atau tiga minggu belakangan. Sehingga puncak kemarahan pelaku terjadi pada hari Sabtu, 8 Juli," papar Andri.

Lantaran kesal, pelaku membunuh kekasihnya itu dengan mencekik leher korban. HS kemudian menaruh jasad korban di kolong wastafel kamar kontrakan sepetak itu.

Pelaku juga menimbun jasad PAG dengan sampah untuk menutupi kejahatannya. Andri memaparkan, bahwa korban pertama kali ditemukan pada Rabu (12/7/2023).

Penyidik kemudian bergegas mendalami kasus pembunuhan tersebut dan berhasil menangkap HS pada Kamis (13/7/2023), saat hendak melarikan diri di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

Selain peristiwa di atas, berikut ini sederet kasus pria bunuh kekasih karena kesal diminta nikahi korban.

1. Pembunuhan Murniasih

Baca juga: Murni Dibunuh Kekasihnya karena Boros dan Minta Dinikahi

Pada April 2014, seorang pria berinisial AM tega membunuh kekasihnya sendiri, yaitu Murniasih (25).

AM membunuh Murniasih karena kesal kekasihnya itu kerap menghabiskan uang dan minta dinikahi.

"Korban menghabiskan uang tersangka untuk foya-foya dan korban meminta untuk dinikahkan. Kemudian tersangka marah dan menikam korban," kata Kepala Kepolisian Sektor Kramat Jati, Komisaris Handini, melalui pesan singkatnya kepada Kompas.com, Kamis (17/4/2014).

Handini menjelaskan, AM menikam kekasihnya itu dengan pisau dan memukulinya menggunakan balok kayu.

Aksi sadis itu dilakukan AM di rumahnya yang berlokasi di Jalan Mesjid Bendungan, Cawang, Kramat Jati, Jakarta Timur.

Baca juga: Teman Tak Sangka Murni Dibunuh Kekasih

Perbuatan yang dilakukan AM membuat Murni mendapat luka tusuk di leher belakang, luka robek pada bagian belakang kepala, dan luka sayat di bawah dagu.

Wanita malang tersebut, kata Handini, langsung meninggal dunia di lokasi kejadian.

2. Pembunuhan Farida

Farida (20), pegawai perusahaan jamu di Cengkareng, Tangerang, harus tewas ditangan kekasihnya, Sadikin di Gang Mandor, Kelurahan Kembangan Utara, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat, pada Sabtu (16/5/2015), pukul 22.00 WIB.

Janda tersebut tewas ditusuk dengan pisau karena menuntut nikah ke Sadikin yang berprofesi sebagai kuli bangunan.

Baca juga: Minta Dinikahi, Farida Tewas di Tangan Kekasihnya

"Keduanya sempat adu mulut dulu di Gang Mandor," kata Kanit Reskrim Polsek Kembangan Ajun Komisaris Polisi Andika Urusyyudin, Jakarta Barat, Minggu (17/5/2015).

Farida meminta Sadikin untuk menikahi dirinya. Namun, Sadikin malah gelap mata dan menikam Farida.

"Pelaku menusukan pisau ke bagian perut korban. Lengan kanan korban juga sempat kena sayat," kata Andika.

Usai kejadian, Farida langsung dilarikan ke Ruang Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Puri Pondok Indah.

Namun, nyawa Farida tidak dapat terselamatkan meski telah mendapat pertolongan tim dokter.

3. Angela

Kasus pria bunuh kekasih karena korban menuntut dinikahi juga dilakukan oleh M Ecky Listiantho (34).

Baca juga: Motif Ecky Bunuh Angela, Tak Mau Diajak Menikah dan Ingin Kuasai Harta Korban

Ecky membunuh Angela Hindriati Wahyuningsih (54) karena tak mau diajak menikah dan ingin menguasai harta korban.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi menjelaskan bahwa Angela dan Ecky sudah memiliki hubungan pada 2019.

Korban kemudian mengajak Ecky menikah. Namun, Ecky menolak ajakan tersebut dengan alasan sudah menikah dan memiliki seorang istri.

"Dan antara tersangka dengan Angela juga berbeda keyakinan, serta usia tersangka dengan Angela terpaut jauh, yakni 20 tahun," jelas Hengki dalam keteranganya, Senin (6/2/2023).

Selain masalah asmara, kata Hengki, motif Ecky membunuh Angela adalah ingin menguasai harta dan aset milik korban.

Hengki mengatakan, Angela tewas dibunuh Ecky dengan cara dicekik di bagian leher pada 25 Juni 2019 di Apartemen Taman Rasuna, Jakarta Selatan.

Setelah itu, Ecky membiarkan mayat Angela di dalam kamar apartemen selama lebih dari satu bulan. Untuk menutupi bau tidak sedap, Ecky menaburkan bubuk kopi di sekitar jasad korban.

Baca juga: Tak Mau Menikahi, Ecky Pilih Cekik Angela hingga Tewas, lalu Memutilasinya Sepekan Kemudian

"Dan membuka pintu kamar mandi, dan menyalakan AC+kipas angin, agar baunya tidak menyebar ke dalam gedung apartemen," kata Hengki.

Pada Agustus 2019, Ecky pun memutuskan untuk memutilasi jasad Angela secara bertahap menggunakan gergaji mesin selama satu pekan.

Potongan tubuh itu kemudian dimasukkan ke dua boks kontainer, sesuai dengan kecil dan besarnya ukuran.

4. Pembunuhan T

Seorang perempuan berinisial T (43) ditemukan tewas dalam karung di kolong Tol Cibitung-Cilincing, Marunda, Jakarta Utara.

Kasubdit Resmob Polda Metro Jaya AKBP Titus Yudho Ully mengungkapkan, T mengembuskan napas terakhirnya usai dibekap salah satu tersangka bernama Volly Willy Aritonang alias Ahmad (54).

Baca juga: Pembunuh Perempuan Dalam Karung di Marunda Ternyata Residivis

"Dugaan sementara korban tewas usai dibekap dengan selimut oleh Volly," ujar Titus kepada wartawan, Senin (29/5/2023).

Titus menjelaskan, pelaku membunuh korban karena T menuntut untuk dinikahi.

"Korban menuntut untuk dinikahi oleh Volly. Namun Volly sudah beristri. Karena panik dan takut diketahui istrinya, dia akhirnya melakukan aksi pembunuhan," beber Titus.

Setelah korban tak bernyawa, Volly kemudian menghubungi adiknya, Muhammad Furqon alias Jepri (52).

Jepri kemudian membantu Volly untuk memasukkan jenazah T ke dalam karung dan membuangnya ke kolong tol.

(Penulis: Robertus Belarminus, Kahfi Dirga Cahya, Tria Sutrisna, Dzaky Nurcahyo, Zintan Prihatini | Editor: Ana Shofiana Syatiri, Erlangga Djumena, Nursita Sari, Irfan Maullana).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Megapolitan
4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

Megapolitan
KPU DKI Bakal 'Jemput Bola' untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

KPU DKI Bakal "Jemput Bola" untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

Megapolitan
Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Megapolitan
Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Megapolitan
Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Megapolitan
74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Megapolitan
Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan 'OTT'

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan "OTT"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com