Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat 122 WNI Nekat Jual Ginjal ke Kamboja Lewat Sindikat Internasional: Dihargai Rp 200 Juta, tapi Dipotong Rp 65 Juta

Kompas.com - 21/07/2023, 18:39 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - 122 Warga Negara Indonesia (WNI) nekat menjual ginjalnya ke Kamboja lewat sindikat internasional.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan, 122 WNI itu diberangkatkan ke Kamboja untuk menjual ginjalnya.

Di negara itu, ginjal mereka diambil di sebuah rumah sakit, kemudian dijual seharga ratusan juta rupiah.

Namun, para korban harus diobservasi terlebih dahulu selama seminggu sambil menunggu penerima donor ginjal tersebut.

Baca juga: 122 WNI Jual Ginjal ke Kamboja Lewat Sindikat Internasional

"Menurut keterangan pendonor, receiver atau penerima berasal dari mancanegera, yakni India, Cina, Malaysia, Singapura dan sebagainya," ungkap Hengki di gedung Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kamis (20/7/2023).

 

Faktor ekonomi

Hengki mengatakan, rata-rata korban mau menjual ginjalnya karena kesulitan ekonomi akibat terdampak Covid-19.

"Hasil pemeriksaan, sebagian korban bermotif ekonomi sebagai dampak dari pandemi, sebagian besar kehilangan pekerjaan," kata Hengki.

Adapun para korban, kata Hengki, terdiri dari berbagai profesi, mulai dari pedagang, guru privat, sekuriti, buruh sampai seorang lulusan S2 dari salah satu universitas ternama di Indonesia.

Masih luka basah

Baca juga: Sindikat Jual-Beli Ginjal Internasional Incar Kelompok Ekonomi Rentan

Hengki mengungkapkan, kondisi para korban yang menjual ginjalnya ke Kamboja belum pulih seutuhnya.

Para korban, kata Hengki, kembali ke Tanah Air dalam keadaan luka yang belum kering lantaran hanya mendapat waktu satu minggu untuk pemulihan ketika berada di Kamboja.

"Pada saat korban dibawa Polda Metro Jaya setelah kembali dari Kamboja, itu luka masih dalam keadaan basah," ujar Hengki.

Tidak ada yang meninggal, enam orang dirawat

Dari 122 korban yang diberangkatkan ke Kamboja untuk menjual ginjalnya, polisi memastikan tidak ada yang meninggal dunia.

"Hasil pemeriksaan kami sampai saat ini belum ada yang meninggal dunia," kata Hengky.

Baca juga: Kasus Jual Beli Ginjal Jaringan Internasional, Rekrut Pendonor lewat Facebook

Kendati demikian, saat ini masih ada enam orang korban yang dirawat secara intensif di RS Polri, Kramatjati.

Para korban hingga kini masih diperiksa secara keseluruhan, mulai dari laboratorium forensik dan CT Scan.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Megapolitan
Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Megapolitan
Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Megapolitan
Iseng Masukan Cincin ke Kelamin hingga Tersangkut, Pria di Bekasi Minta Bantuan Damkar Buat Melepas

Iseng Masukan Cincin ke Kelamin hingga Tersangkut, Pria di Bekasi Minta Bantuan Damkar Buat Melepas

Megapolitan
Sopir Truk Sampah di Kota Bogor Mogok Kerja, Puluhan Kendaraan Diparkir di Dinas Lingkungan Hidup

Sopir Truk Sampah di Kota Bogor Mogok Kerja, Puluhan Kendaraan Diparkir di Dinas Lingkungan Hidup

Megapolitan
Terobos Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Saya Salah dan Tidak Akan Mengulangi Lagi

Terobos Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Saya Salah dan Tidak Akan Mengulangi Lagi

Megapolitan
Pembegal Casis Bintara Polri Jual Motor Korban Rp 3,3 Juta

Pembegal Casis Bintara Polri Jual Motor Korban Rp 3,3 Juta

Megapolitan
Zoe Levana Mengaku Tak Sengaja Terobos Jalur Transjakarta, Berujung Terjebak 4 Jam

Zoe Levana Mengaku Tak Sengaja Terobos Jalur Transjakarta, Berujung Terjebak 4 Jam

Megapolitan
Ini Tampang Madun, Conde, Buluk, dan Kerdil, Komplotan Begal yang Bacok Casis Bintara di Jakbar

Ini Tampang Madun, Conde, Buluk, dan Kerdil, Komplotan Begal yang Bacok Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Zeo Levana Mengaku Buat Konten Terjebak di 'Busway' atas Permintaan Sopir Bus Transjakarta

Zeo Levana Mengaku Buat Konten Terjebak di "Busway" atas Permintaan Sopir Bus Transjakarta

Megapolitan
Masuk dan Terjebak di Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Kami Tak Sengaja

Masuk dan Terjebak di Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Kami Tak Sengaja

Megapolitan
Pembebasan Ketua Kelompok Tani KSB Jadi Syarat Warga Mau Tinggalkan Rusun Kampung Bayam

Pembebasan Ketua Kelompok Tani KSB Jadi Syarat Warga Mau Tinggalkan Rusun Kampung Bayam

Megapolitan
Dishub DKI Tindak 216 Jukir Liar di Jakarta Selama Sepekan

Dishub DKI Tindak 216 Jukir Liar di Jakarta Selama Sepekan

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Zoe Levana Cerita Kronologi Terjebak di Jalur Transjakarta Selama 4 Jam

Diperiksa Polisi, Zoe Levana Cerita Kronologi Terjebak di Jalur Transjakarta Selama 4 Jam

Megapolitan
Tumpukan Sampah Menggunung di Kembangan, Warga Keluhkan Bau Menyengat

Tumpukan Sampah Menggunung di Kembangan, Warga Keluhkan Bau Menyengat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com