Ketua II Tim Perintis Presisi Polres Metro Jakarta Selatan Aipda Giyono menilai, begal bersajam yang melintas sebenarnya adalah remaja yang hendak tawuran.
Benar saja, ketika kembali ke Jalan Raya Kalibata, ada tiga remaja mencurigakan tengah duduk di sebuah warung.
Ketika dihampiri, ketiga remaja itu langsung panik karena tak menyangka penyamarannya ketahuan.
Polisi langsung menginterogasi para remaja itu dan menemukan bukti pesan singkat di aplikasi WhatsApp bahwa mereka sudah janjian untuk tawuran.
"Iya betul, circle saya mau tawuran. Remaja Kalibata lawan Duren Tiga," kata salah seorang remaja usai didesak pihak kepolisian untuk jujur.
Namun, ketiganya tak mau memberi tahu lokasi penyimpanan sajam yang hendak digunakan untuk tawuran.
Baca juga: Bawaslu Sebut Sejumlah ASN Tangsel Masuk Ormas Sayap Partai Politik
Ketiga remaja tanggung yang tak kooperatif itu akhirnya digiring ke Mapolsek Pancoran sekitar pukul 04.30 WIB.
Polisi menangkap mereka dengan bukti pesan singkat WhatsApp yang terang-terangan mengatur jadwal tawuran di sekitar kawasan Kalibata.
Penangkapan itu membuat nenek seorang remaja bernama Pipin, Ida, menangis. Ida tak kuasa menahan tangisnya karena melihat sang cucu dibawa ke Mapolsek Pancoran.
"Cucu saya enggak salah. Dia anak baik-baik, emang suka nongkrong di sini," kata Ida.
Namun, polisi tetap membawa Pipin dan meminta Ida untuk datang ke Mapolsek Pancoran beberapa jam setelah cucunya diperiksa.
Adapun Ida ada di lokasi penangkapan karena TPPP Polres Jaksel meminta orangtua atau wali ketiga remaja itu datang ke lokasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.