Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Main Keroyok Jukir Minimarket pada Pengunjung yang Ogah Bayar Parkir, Pelaku Sempat Ambil Pisau Tukang Nasi Goreng

Kompas.com - 05/09/2023, 17:55 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru parkir sebuah minimarket diduga mengeroyok seorang pria bernama Muhammad Andhika (22) di Jalan Bintaro Utama Sektor V, Pondok Aren, Tangerang Selatan

Juru parkir itu main keroyok karena Andhika menolak membayar parkir saat hendak pulang usai berbelanja. Peristiwa itu terjadi pada Minggu (4/9/2023) pukul 21.30 WIB.

Atas kejadian itu, Andhika sudah membuat laporan ke Kepolisian Sektor (Polsek) Pondok Aren. Saat ini, para pelaku masih dalam pengejaran pihak kepolisian.

Baca juga: Kronologi Juru Parkir Keroyok Pengunjung Minimarket Bintaro, gara-gara Korban Menolak Bayar Parkir

Korban tak merasa dibantu

Menurut Kepala Unita Reskrim Polsek Pondok Aren Ajun Komisaris Erwin Subekti, korban menolak membayar karena merasa juru parkir itu tak memarkirkan sepeda motornya.

"Korban merasa pada saat hadir (datang ke minimarket) tidak ada tukang parkir. Jadi, korban tidak mau membayar parkir tapi dipaksa oleh para pelaku parkir liar," ucap Erwin, Senin (4/9/2023).

Setelah itu, korban dan juru parkir yang diduga berjumlah tiga orang itu pun terlibat percekcokkan. Salah satu dari juru parkir itu kemudian menyerang dengan membenturkan kepalanya ke pelipis korban.

"Korban alami luka ada di pelipis sebelah kiri. Itu karena dibenturkan oleh kepala pelaku pada pelipis korban," ucap Erwin.

Baca juga: Juru Parkir Pengeroyok Pria di Minimarket Bintaro Ambil Pisau untuk Menyerang, Korban Berhasil Kabur

Pelaku ambil pisau

Berdasarkan penuturan Andhika, juru parkir yang mengeroyok dirinya itu hendak menyerang korban menggunakan batu dan sebilah pisau.

Andhika berujar, awalnya dia dikepung oleh para pelaku. Tiba-tiba, satu dari tiga juru parkir menyerang Andhika dengan membenturkan kepalanya ke mata korban.

"Saya keadaan sendiri, terus dikepung banyak tukang parkir dari kanan. Dia (pelaku) jedotin kepalanya ke mata saya sampai berdarah," ujar Andhika kepada Kompas.com, Selasa (5/9/2023).

Beruntung, Andhika berhasil melarikan diri setelah dibantu warga setempat dan beberapa juru parkir rekan pelaku.

"Dia sempat ambil batu sama pisau tukang nasi goreng yang ada di sana. Karena dia sudah ambil pisau tukang nasi goreng, saya disuruh lari. Ya, sudah saya pergi naik motor ke kantor polisi," ucap dia.

Baca juga: Tolak Bayar Parkir Usai Berbelanja di Minimarket Bintaro, Seorang Pria Dikeroyok Jukir

Korban luka-luka

Adapun kondisi Andhika setelah dikeroyok itu menderita luka robek di bagian pelipis. mata Andhika pun bengkak akibat terkena benturan keras dari kepala pelaku.

"(Luka di bagian) pelipis sebelah kanan, robek empat jahitan," kata Andhika.

Saat ini, luka robek yang diderita Andhika telah mendapatkan tindakan medis. Namun, Andhika mengaku mata kanannya masih bengkak.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA : Edukasi Anak Sejak Dini Cara Minta Tolong

Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA : Edukasi Anak Sejak Dini Cara Minta Tolong

Megapolitan
Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Megapolitan
Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Megapolitan
Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Megapolitan
Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Megapolitan
Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Megapolitan
Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di 'Busway', Polisi Masih Selidiki

Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di "Busway", Polisi Masih Selidiki

Megapolitan
Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Megapolitan
Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Megapolitan
Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Megapolitan
Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Megapolitan
Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com