Ari menyebutkan, keluarga khawatir pemerkosaan Mawar menghambat daya ingatnya.
"Korban rajin menghafal Al-Quran. Trauma dari peristiwa pahit ini dikhawatirkan dapat mengganggu daya ingatnya," tutur dia.
"Ayah kandung memercayakan Mawar kepada ibunya, kepada ayah tirinya, untuk dirawat. Justru malah didzalimi," sambung Ari.
Pemerkosaan terhadap Mawar oleh G bermula sekitar tahun 2020 di kediaman mereka sampai April 2023.
Pemerkosaan terakhir dilakukan saat korban sedang terlelap.
"Saat korban tertidur, pelaku melancarkan aksinya. Korban yang menyadari hal tersebut langsung lari ke lantai dasar karena merasa ketakutan," jelas Ari.
Baca juga: Remaja yang Berulang Kali Diperkosa Ayah Tiri di Pulogadung Kini Alami Trauma
Mawar pun menelepon ayah kandungnya, AA (45). Sambil menangis, ia minta dijemput dan mengatakan tidak mau lagi tinggal dengan G dan ibu kandungnya.
Ketika dijemput ke rumah oleh AA, Mawar pun menceritakan pemerkosaan yang menimpanya kepada ibu sambungnya.
AA langsung melaporkan pemerkosaan Mawar ke Polres Metro Jakarta Timur. Namun, hingga kini, pelaku belum ditangkap.
Padahal, hasil visum dan pemeriksaan psikologi terhadap korban juga sudah rampung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.