Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Buka Kanal Pengaduan untuk Pelajar Korban "Bullying"

Kompas.com - 29/09/2023, 16:32 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta membuka kanal pengaduan serta penanganan untuk memfasilitasi para pelajar di Ibu Kota yang menjadi korban perundungan atau bullying.

Ruang pengaduan dan penanganan itu berada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan, Jakarta Pusat.

"DPPAPP (Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk) DKI dan Dinas Kesehatan DKI sudah buka kanal-kanal pengaduan terkait dengan kekerasan," ujar Asisten Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretaris DKI Jakarta Widyastuti di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (29/9/2023).

Baca juga: Setuju Pelajar Terlibat Bullying Diberi Sanksi Tegas, Heru Budi: Laporkan ke Polisi

Pemprov DKI menjamin akan melayani korban kekerasan pada anak yang datang mengadu. Selain soal perundungan, masalah psikologis juga bisa diadukan.

"Jadi di rumah sakit umum daerah Tarakan, ada klinik yang menangani secara komperhensif dari sisi hukum ke kepolisian dan pendampingan psikiater lalu visum terkait kekerasan," ucap Widiastuti.

Sebelumnya, Penjabat (PJ) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono setuju bahwa para pelajar di Ibu Kota yang terlibat perundungan atau bullying kepada rekan sekolahnya dapat diberi sanksi.

Baca juga: Heru Budi Bakal Beri Sanksi Kepsek jika Ada Bullying di Sekolah

Terlebih aksi yang dilakukan pelajar kerap terjadi dalam bentuk kekerasan fisik dan melukai korbannya.

"Anak-anak tidak boleh mem-bully anak lain. Kalau melanggar, ya proses ranah hukum lah. Mukul sesama orang kan tidak boleh. Laporkan ke polisi," ujar Heru.

Namun sebelum lebih jauh melakukan sanksi itu, kata Heru, pihak sekolah sebelumnya harus mensosialisasikan soal hukuman dan membina para peserta didik.

"Tapi ada pembinaan dulu. Kan dia sesama anak sekolah. Tapi kalau lukanya sudah lukanya parah dan segala macam ya kita tidak maafkan," kata Heru.

Baca juga: Heru Budi Sebut Antisipasi Bullying di Sekolah Tanggung Jawab Kepsek

Heru menegaskan, guru dan kepala sekolah harus berperan penting untuk menjaga agar para siswa siswi tidak melakukan aksi bullying dalam bentuk apapun.

Eks Wali Kota Jakarta Utara ini juga meminta kepada orangtua untuk harus memberikan pendidikan yang baik di rumah.

"Kalau anak-anak melihat ponsel, itu dicek anaknya melihatnya apa. Jangan jangan dia melihat film kekerasan, lalu dia ke sekolah meniru," kata Heru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Megapolitan
Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan Sejak 2021

Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan Sejak 2021

Megapolitan
Usahanya Tak Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Usahanya Tak Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Megapolitan
4 Oknum Polisi yang Ditangkap karena Pesta Narkoba di Depok Direhabilitasi

4 Oknum Polisi yang Ditangkap karena Pesta Narkoba di Depok Direhabilitasi

Megapolitan
Cegah Stunting di Jaksel, PAM Jaya dan TP-PKK Jaksel Teken Kerja Sama Percepatan Penurunan Stunting

Cegah Stunting di Jaksel, PAM Jaya dan TP-PKK Jaksel Teken Kerja Sama Percepatan Penurunan Stunting

Megapolitan
KPAI Datangi Sekolah Siswa yang Hendak Bunuh Diri, Cek Keamanan dan Sarpras Gedung

KPAI Datangi Sekolah Siswa yang Hendak Bunuh Diri, Cek Keamanan dan Sarpras Gedung

Megapolitan
Tersedia 8.426 Kuota PPDB Bersama, Pelajar yang Tak Lulus Negeri Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis

Tersedia 8.426 Kuota PPDB Bersama, Pelajar yang Tak Lulus Negeri Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis

Megapolitan
Jelang Idul Adha, Pemprov DKI Mulai Periksa Kesehatan Ribuan Hewan Kurban

Jelang Idul Adha, Pemprov DKI Mulai Periksa Kesehatan Ribuan Hewan Kurban

Megapolitan
Selain Temukan Pil PCC, Polisi Juga Sita Sejutaan Butir Hexymer di 'Pabrik Narkoba' Bogor

Selain Temukan Pil PCC, Polisi Juga Sita Sejutaan Butir Hexymer di "Pabrik Narkoba" Bogor

Megapolitan
Polisi Periksa 14 Saksi Terkait Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor

Polisi Periksa 14 Saksi Terkait Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor

Megapolitan
Sespri Iriana Ikut Pilkada Bogor, Klaim Kantongi Restu Jokowi

Sespri Iriana Ikut Pilkada Bogor, Klaim Kantongi Restu Jokowi

Megapolitan
Siswi SLB Diduga Dicabuli Teman di Kalideres, Disdik DKI: Sedang Kami Dalami

Siswi SLB Diduga Dicabuli Teman di Kalideres, Disdik DKI: Sedang Kami Dalami

Megapolitan
Sekap Wanita “Open BO” di Apartemen Kemayoran, Pelaku Bawa Teman dari Kalbar

Sekap Wanita “Open BO” di Apartemen Kemayoran, Pelaku Bawa Teman dari Kalbar

Megapolitan
Polisi Periksa Sejumlah Ahli untuk Mengungkap Kasus Pembunuhan Siswi SMK di Bogor

Polisi Periksa Sejumlah Ahli untuk Mengungkap Kasus Pembunuhan Siswi SMK di Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com