Padahal, kata Agus, anggota keluarganya dan penghuni Rusun Nagrak lainnya juga membutuhkan angkutan umum untuk mobilitas.
"Kalau naik kendaraan umum buat ke (Rusun) Nagrak itu juga lama (durasinya). Kalau pakai kendaraan pribadi, kayak motor, itu sekitar satu jam dari Kampung Bayam (JIS). Di sini (sekitar Rusun Nagrak), itu juga macet akses jalannya," tutur Agus.
Karena itu, Agus berharap transportasi umum dari dan ke Rusun Nagrak diperbanyak.
Sementara itu, Saharudin mengatakan bahwa layanan mikrotrans JakLingko tidak masuk ka area tower satu, dua, dan tiga di Rusunawa Nagrak.
Baca juga: Direlokasi ke Rusunawa Nagrak, Warga Marunda: JakLingko Tidak Masuk, Lansia Jalan 300 Meter
Oleh karena itu, tidak sedikit warga dari Rusunawa Marunda Cluster C, yang direlokasi ke Rusunawa Nagrak harus berjalan ratusan meter terlebih dahulu ketika hendak menggunakan layanan gratis JakLingko.
"Alhamdulillah, untuk transportasi umum, sudah lancar. Cuma, yang masih jadi kendala ini, transportasi umum khususnya KWK, itu tidak masuk ke tower kami," kata Saharudin.
"Yang di mana, warga kami, atau para lansia harus berjalan dulu 300 meter, baru bisa mendapatkan angkot yang ada atau JakLingko yang ada," lanjutnya.
(Tim Redaksi: Baharudin Al Farisi, Nursita Sari, Jessi Carina, Irfan Maullana)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.