JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menutup Pulau Kelor, Kabupaten Kepulauan Seribu, untuk sementara.
Kepala Bidang Pengendalian Rob dan Pengembangan Pesisir Pantai Dinas SDA DKI Jakarta Ciko Tricanescoro mengungkapkan, penutupan sementara dilakukan karena ada proyek pembangunan tanggul pemecah ombak sepanjang 350 meter.
"Ada permintaan pembangunan tanggul yang diajukan pihak Cagar Budaya atau Museum Kebaharian Jakarta," ujar Ciko dalam siaran pers, Rabu (1/11/2023).
Baca juga: Dua Perusahaan Transplantasi Terumbu Karang di Kepulauan Seribu
Proyek pembangunan pemecah ombak alias breakwater itu dikerjakan oleh Suku Dinas Sumber Daya Air Kabupaten Kepulauan Seribu.
Ciko menambahkan, pembangunan breakwater berlangsung sejak Juli 2023. Rencananya, proyek akan rampung pada awal Desember 2023.
Dengan demikian, penutupan pulau yang berjarak 1,8 kilometer dari Pantai Ancol itu baru akan dibuka kembali untuk umum pada awal Desember 2023.
Baca juga: Sejarah Benteng Martello, Peninggalan Kolonial Belanda di Kepulauan Seribu
Pada awal November 2023 ini, proyek breakwater di Pulau Kelor sudah rampung sekitar 70 persen.
"Pembangunan ini dikerjakan secara langsung dan cepat untuk menghentikan kerusakan lebih lanjut," jelas Ciko.
Proyek breakwater ini akan berfungsi untuk mengurangi dampak abrasi dan banjir rob di Pulau Kelor. Dengan demikian, Pulau Kelor diharapkan tetap menjadi tujuan wisata di Ibu Kota.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.