Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaya Hedonis Ghisca Picu Tindak Kejahatan, Sosiolog: Kurangnya Pengawasan

Kompas.com - 22/11/2023, 07:26 WIB
Joy Andre,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Peran orangtua sebagai pendidik menjadi sorotan di balik kasus penipuan dan penggelapan tiket konser Coldplay yang dilakukan Ghisca Debora Aritonang (19).

Sosiolog Universitas Nasional (Unas) Sigit Rochadi menilai, kurangnya kontrol orangtua sangat berpengaruh pada perilaku negatif Ghisca.

"Kurangnya kontrol, kurang pengawasan, dan kurang kuatnya lembaga-lembaga sosial yang ada di sekitarnya sehingga dia (Ghisca) bisa begitu," ujar Sigit kepada Kompas.com, Selasa (21/11/2023).

Baca juga: Lihainya Ghisca Debora Kelabui Para Pencari Tiket Konser Coldplay hingga Miliaran Rupiah

Ditinjau dari motif tindak pidana yang diungkap kepolisian, dapat dilihat bahwa Ghisca menempatkan materi di atas segalanya.

Sigit menduga, standar nilai etik yang dimiliki Ghisca bermuara dari pola didik orangtua yang membiasakan diri akan kemewahan.

Hal itu bisa dilihat dari pemberian fasilitas mewah kepada Ghisca selama ini.

Di sisi lain, perkembangan teknologi informasi mendorong Ghisca kian gandrung dengan kemewahan.

Ia melihat orang-orang di media sosial sedemikian glamor sehingga ia pun terdorong untuk mencapai itu.

Baca juga: Profil Ghisca Debora Disebut Jauh dari Tipikal Bandit, Bikin Korban Mudah Percaya

"Yang dia butuhkan selanjutnya adalah uang. Selama punya uang, dia bisa mencapai tujuan yang ada di kepalanya itu, yang dia inginkan, yang bisa dia penuhi," ucap Sigit.

"Ini yang membuat anak-anak biasanya jadi leluasa, kemudian dengan kawan-kawan sebayanya, merasa sedang 'berkompetisi' untuk memiliki barang-barang mewah," lanjut dia.

Kasus yang menjerat Ghisca, menurut Sigit, cukup menjadi pembelajaran bagi orangtua agar tidak memanjakan anak, tidak hanya memberikan sekadar kemewahan, dan lain sebagainya.

Orangtua mesti menjadi penunjuk jalan yang baik, tidak hanya bagi kehidupan anak saat ini, tetapi juga di masa mendatang ketika mereka hidup bermasyarakat.

Sebelumnya diberitakan, Polres Metro Jakarta Pusat telah menetapkan Ghisca Debora Aritonang sebagai tersangka. Ia diduga menipu dengan dalih menjual tiket Coldplay dan meraup uang hingga Rp 5,1 miliar atau setara harga 2.268 tiket konser Coldplay.

Baca juga: Sosiolog Sebut Teknologi Permudah Aksi Ghisca Debora Tipu Pembeli Tiket Konser Coldplay

Wanita yang masih terdaftar di Universitas Trisakti ini pun telah ditahan sejak Jumat (17/11/2023).

“Total saksi yang kami periksa sebanyak tujuh orang. Selanjutnya, kami lakukan upaya (sita) paksa dari barang-barang milik tersangka,” ujar Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro, di kantornya, Senin kemarin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rubicon Mario Dandy Turun Harga, Kini Dilelang Rp 700 Juta

Rubicon Mario Dandy Turun Harga, Kini Dilelang Rp 700 Juta

Megapolitan
Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor Ditembak Polisi karena Melawan Saat Ditangkap

Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor Ditembak Polisi karena Melawan Saat Ditangkap

Megapolitan
Warga Cilandak Tangkap Ular Sanca 4,5 Meter yang Bersembunyi di Saluran Air

Warga Cilandak Tangkap Ular Sanca 4,5 Meter yang Bersembunyi di Saluran Air

Megapolitan
Dijanjikan Diberi Pekerjaan Usai Ditertibkan, Jukir Minimarket: Jangan Sekadar Bicara, Buktikan!

Dijanjikan Diberi Pekerjaan Usai Ditertibkan, Jukir Minimarket: Jangan Sekadar Bicara, Buktikan!

Megapolitan
Soal Kecelakaan SMK Lingga Kencana, Pengamat Pendidikan : Kegiatan 'Study Tour' Harus Dihapus

Soal Kecelakaan SMK Lingga Kencana, Pengamat Pendidikan : Kegiatan "Study Tour" Harus Dihapus

Megapolitan
FA Nekat Bunuh Pamannya Sendiri di Pamulang karena Sakit Hati Sering Dimarahi

FA Nekat Bunuh Pamannya Sendiri di Pamulang karena Sakit Hati Sering Dimarahi

Megapolitan
Minta Penertiban Juru Parkir Liar Dilakukan secara Manusiawi, Heru Budi: Jangan Sampai Meresahkan Masyarakat

Minta Penertiban Juru Parkir Liar Dilakukan secara Manusiawi, Heru Budi: Jangan Sampai Meresahkan Masyarakat

Megapolitan
Tabrak Separator 'Busway' di Buncit, Pengemudi: Ngantuk Habis Antar Katering ke MK

Tabrak Separator "Busway" di Buncit, Pengemudi: Ngantuk Habis Antar Katering ke MK

Megapolitan
Pemkot Depok Janji Usut Tuntas Insiden Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Subang

Pemkot Depok Janji Usut Tuntas Insiden Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Subang

Megapolitan
Dibawa ke Pamulang untuk Kerja, FA Malah Tega Bunuh Pamannya

Dibawa ke Pamulang untuk Kerja, FA Malah Tega Bunuh Pamannya

Megapolitan
Dishub DKI Bentuk Tim Gabungan untuk Tertibkan Parkir Liar

Dishub DKI Bentuk Tim Gabungan untuk Tertibkan Parkir Liar

Megapolitan
Pegawai Minimarket di Palmerah Akui Banyak Pelanggan yang Protes karena Bayar Parkir

Pegawai Minimarket di Palmerah Akui Banyak Pelanggan yang Protes karena Bayar Parkir

Megapolitan
Dituduh Sering Tebar Ranjau, Tukang Tambal Ban di MT Haryono Diusir Warga

Dituduh Sering Tebar Ranjau, Tukang Tambal Ban di MT Haryono Diusir Warga

Megapolitan
Lalu Lintas di Buncit Sempat Macet Imbas Mobil Tabrak Separator 'Busway'

Lalu Lintas di Buncit Sempat Macet Imbas Mobil Tabrak Separator "Busway"

Megapolitan
Polisi Tangkap Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor

Polisi Tangkap Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com