Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gudang Logistik Pemilu 2024 di Jakarta Belum Terpenuhi, DPRD DKI Bakal Panggil Bakesbangpol

Kompas.com - 29/11/2023, 08:27 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi A DPRD DKI Jakarta akan memanggil jajaran Pemerintah Provinsi DKI untuk mengatasi masalah tempat rekapitulasi dan gudang logistik Pemilu 2024.

"Dalam waktu dekat segera memanggil sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk menentukan lokasi yang layak dijadikan tempat rekapitulasi," ujar Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta, Mujiyono dalam keterangannya, Rabu (29/11/2023).

Sejumlah SKPD yang akan dipanggil itu di antaranya Badan Pendapatan Anggaran Daerah (BPAD), Kesbangpol, dan Asisten Pemerintahan.

Baca juga: KPU DKI Kesulitan Cari Alternatif Gudang Logistik Pemilu di Mampang dan Kebayoran Lama

Penasihat Fraksi Demokrat ini mengatakan, DPRD DKI akan segera mencari solusi mengenai kekurangan lokasi rekapitulasi dari hasil pemungutan suara.

"Tempat rekapitulasi suara ini hal yang sangat penting. Ini harus benar-benar ada solusi,” kata Mujiyono.

Komisi A DPRD DKI dan Pemprov DKI akan mencarikan tempat rekapitulasi dan gudang logistik Pemilu 2024 sebelum 10 Desember 2023.

“Maksimal tanggal 10 Desember itu harus beres. Kami harus sepakat biar diberesin, dipenuhi kebutuhan KPU DKI Jakarta. Kami harus melakukan penekanan dan pengawasan terhadap kebutuhan ini kepada eksekutif,” kata Mujiyono.

Baca juga: Keluhkan GOR Bakal Jadi Gudang Logistik, KPU DKI: Masih Disewakan untuk Hajatan

Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI kesulitan mencari lokasi alternatif untuk tempat rekapitulasi dan gudang logistik di Kecamatan Mampang dan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Sebab, beberapa lokasi alternatif yang ditawarkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta belum sesuai harapan KPU.

"Yang menjadi masalah utama ini ada dua tempat di Kecamatan Mampang Prapatan dan Kebayoran Lama. Sampai kemarin rapat 24 November 2023, belum menemukan solusi,” ujar Ketua Divisi Perencanaan dan Logistik KPU DKI Jakarta Nelvia Gustina, Senin (27/11/2023).

Dia mencontohkan, aula Kantor Kecamatan Kebayoran Lama ditawarkan menjadi tempat alternatif untuk rekapitulasi dan gudang logistik.

Namun, tempat ini dikhawatirkan membuat petugas pemungutan dan penghitungan suara kewalahan karena berada di lantai 4 kantor kecamatan.

Baca juga: KPU DKI: Beban Kerja Petugas KPPS 2024 Sama dengan Pemilu 2024

“Kalau lantai 4, teman-teman mengangkat logistik perlu effort, lalu luasnya tidak memenuhi. Tidak ada penawaran lain juga. (Petugas di Kecamatan) Kebayoran Lama mereka menyatakan menyerah,” kata Nelvia.

Nelvia menambahkan, permasalahan yang sama juga ditemukan di Kecamatan Mampang Prapatan. Kondisinya diperparah dengan potensi banjir di area kantor kecamatan.

KPU berharap Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bisa mencari lokasi alternatif selain aset milik daerah, dengan cara menyewa tempat tertentu.

“Masih kurang juga dengan kebutuhan kami. Tempatnya itu juga berisiko banjir. Kalau tidak ada lagi aset milik pemerintah di wilayah itu, kami minta difasilitasi dengan anggaran sewa dari Pemerintah Provinsi,” tutur Nelvia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com