Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pusat Grosir Bogor Kian Sepi Pengunjung, Banyak Kios Tutup

Kompas.com - 28/01/2024, 14:01 WIB
Ruby Rachmadina,
Nursita Sari

Tim Redaksi

Di lantai 2 ini juga terlihat area foodcourt. Di area tempat makan ini hanya tersisa tiga penjual yang masih menjajakan dagangannya dari 15 kedai yang tersedia.

Bangku dan meja makan tampak berdebu. Hanya dua meja yang ditempati pengunjung.

Baca juga: Simpang Mal BTM Macet akibat Angkot Ngetem, Petugas Cuma Jaga Saat Mobil Jokowi Lewat

Seorang pedagang bernama Burhanudin (51) menuturkan, PGB mulai sepi pengunjung sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia pada 2020.

Akibat daya beli masyarakat yang menurun, sejumlah pedagang gulung tikar. Para pedagang yang merintis usahanya sejak 2011 tak lagi sanggup membayar sewa kios di PGB.

"Pedagang sebelah lebih memilih tutup karena untuk operasional tidak cukup. Untuk sewa, untuk kebutuhan hidup di sini, jadi banyak yang perlu dipertimbangkan kembali," ucap Burhanudin saat diwawancarai Kompas.com.

Pemasukan yang tidak pasti, kata Burhanudi, sudah tentu tidak bisa menutupi biaya sewa kios.

"Karena memang berat, kebutuhan harus berjalan terus, sementara pemasukan berhenti, itu kan jadi problem besar sekali. Banyak yang tutup," ujar dia.

Baca juga: Sudah Dicopot Bawaslu, Bendera Parpol Kembali Penuhi Jembatan KH Abdullah bin Nuh Bogor

Menurut Burhanudin, para penjual sulit bertahan jika tidak memiliki pelanggan tetap.

"Kalau enggak punya pelanggan yang tetap, itu kalau saya pilihannya hanya satu, tutup dan usaha lain. Kecuali punya pelanggan yang terikat, mungkin bisa bertahan hidup karena ada langganan yang bikin baju," tutur Burhanudin.

Pedagang bernama Rian (45) juga mengakui bahwa omzet penjualannya menurun. Akibatnya, dia menutup sembilan kios di PGB. Kini Rian hanya berjualan di dua kios.

"Toko saya dari 11, tinggal dua. Biasanya kalau normal dulu lumayan, dihitung-hitung kalau sama orang kerja, (penghasilan) jauh (lebih banyak dari) orang yang kerja. Kalau sekarang, kami yang jauh dari orang kerja pendapatannya," tutur Rian.

Baca juga: Saat Warga Heran Bendera Parpol Kembali Terpasang di Jalan Sholeh Iskandar Bogor padahal Sudah Ditertibkan...

Menurut Rian, semakin hari, pengunjung semakin sepi. Dampaknya, semua karyawan terpaksa dirumahkan.

Para pedagang lebih memilih menjaga kiosnya seorang diri, tanpa ada bantuan pramuniaga.

"Kalau dua toko ini, satu (toko) saya sendiri yang jaga, di bawah, istri yang nungguin langsung, jadi enggak pakai karyawan. Toko di sini banyaknya enggak pakai karyawan karena pendapatannya tidak sesuai, mau cari penglaris aja kadang susah sekarang," ucap Rian.

Salah satu pengunjung bernama Irna (28) merasakan bahwa kondisi PGB saat ini sangat berbeda.

Banyak pengunjung yang lebih memilih berbelanja di mal lain, di antaranya Botani Square atau Bogor Trade Mall (BTM).

"Sekarang sepi banget. Kemungkinan besar orang-orang lebih milih tempat belanja di Botani atau BTM yang emang dekat kan," ucap Irna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com