Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bau Gosong dan Gas yang Bikin Perih Mata Warga akibat Kebocoran Pipa di Pabrik Es Karawaci

Kompas.com - 07/02/2024, 09:21 WIB
Rizky Syahrial,
Jessi Carina

Tim Redaksi

"Saya kira bau gosong gitu ya, awalnya baunya tidak terlalu tercium. Saya kira ada korslet listrik," kata Paskal.

Lama kelamaan, bau itu masuk ke dalam mamar paskal hingga akhirnya ia membuka pintu kosnya.

Baca juga: Ada Buruh yang Sedang Bekerja Saat Gas Amonia Bocor di Pabrik Es Tangerang

"Saat dibuka, wah itu asapnya banyak banget. Buat mata panas dan napas tersedak," tutur dia.

Ia pun coba keluar kos untuk mencari udara segar.

"Ya langsung lari saya cari udara. Itu panas banget di mata asapnya," jelas Paskal.

Beruntungnya, Paskal tidak dirawat di rumah sakit akibat kejadian ini.

Ia pun juga bergegas menolong beberapa kawan yang ada di kos.

Paskal menyayangkan kejadian ini. Menurutnya, keberadaan pabrik juga bisa membahayakan masyarakat sekitar.

"Harusnya ditindak bahkan ditutup, kami enggak mau kejadian kayak begini lagi," kata dia.

Sama dengan Paskal, Wawan (44) salah satu warga yang terdampak juga menyesali hal ini.

"Mata saya masih merah karena kejadian dinihari tadi," tutur dia.

Baca juga: Situasi Terkini di Pabrik Es yang Pipanya Bocor, Gas Amonia Masih Tercium, Daun Jadi Coklat

Menurutnya, kejadian ini baru sekali dialami selama pabrik itu beroperasi di daerah ini.

Aris (37) dan beberapa sanak saudaranya juga terkena dampak akibat kebocoran gas.

Saat itu, asap yang tertiup angin hingga ratusan meter ini membuat ia dan keluarganya berhamburan ke jalan untuk mencari udara segar.

"Warga berhamburan tuh keluar. Asap sampai jarak berapa ratus meter," tutur dia.

Aris dan keluarganya pun kini masih terasa efeknya.

"Ini keluarga saya masih mabuk asap. Semua usaha seberang pabrik ya contohnya warung makan dan warung kelontong jadi tutup semua," jelas Aris.

Aris pun meminta pertanggungjawaban pihak pabrik untuk kompensasi serta pengobatan terhadap yang terdampak.

"Kami sih minta kompensasi ya, karena banyak yang terkena efek apalagi keluarga saya," ucap Aris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Megapolitan
Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin 'Nganggur'

Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin "Nganggur"

Megapolitan
Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Megapolitan
Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Megapolitan
Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Megapolitan
Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com