Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Anggota KPPS Alsena, Rela Pergi Pagi Pulang Pagi Demi Jaga TPS 7 Bogor

Kompas.com - 16/02/2024, 18:17 WIB
Ruby Rachmadina,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Alsena Hasya (25) menceritakan pengalaman pertamanya menjadi petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) di TPS 7, Tanah Sareal, Kota Bogor.

Kepada Kompas.com, ia menyebut pengalamannya menjadi petugas KPPS menjadi momen yang tak akan pernah ia lupakan.

“Pertama kalinya ikutan buat jadi anggota KPPS, ternyata jadi cerita yang enggak bakal dilupain seumur hidup,” ucap Alsena saat diwawancarai Kompas.com, Jumat (16/2/2024).

Baca juga: Kiat Kuat Jadi Ketua KPPS ala Nur, Harus Selalu “Happy”

Bekerja dari pagi sampai pagi lagi

Pada hari Pemilu, 14 Februari 2024, Alsena sudah bersiap di TPS tempat ia bertugas sejak pukul 05.30 WIB.

Ia mengingat betul, pada waktu itu, Bogor sedang dilanda hujan deras.

Namun, ia sudah berjaga bersama petugas KPPS, Panwaslu, saksi, dan polisi untuk membuka kotak suara yang berisi surat suara bersama-sama.

“Kita pagi-pagi nunggu dulu logistik kaya surat suara itu harus dibuka bareng-bareng, disaksiin petugas, sama saksi, polisi,” ujar dia.

Setelah kotak suara dibuka, tak ada waktu bagi Alsena dan kawan-kawan untuk berleha-leha. Mereka harus memastikan kesiapan hingga pencoblosan dimulai sesuai jadwal pukul 07.00 WIB.

Proses pencoblosan berlangsung pukul 07.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB.

Baca juga: Petugas KPPS Tewas Tabrak Tiang Listrik di Tanah Abang Saat Hendak Antar Kotak Suara

Setelah istirahat, petugas KPPS melanjutkan proses perhitungan suara.

Ada lima jenis surat suara yang harus dihitung, yakni surat suara Presiden dan Wakil Presiden, DPD, DPR, DPRD Provinsi, DPRD Kota.

Menurut Sena, proses perhitungan suara caleg DPR RI dan DPRD Kota yang memakan waktu cukup lama.

“DPR RI dan DPRD Kota lama karena harus difotoin itu ada sampai 60 lembar kayaknya buat nantinya di-upload di Sirekap,” ungkap dia.

Alsena mengatakan, petugas KPPS baru selesai merekapitulasi seluruh surat suara dan membawanya ke kelurahan pada pukul 06.15 WIB.

“Jadi benar-benar seharian, selesai jam enam lewat lima belas, itu langsung kita kirim ke kelurahan pakai mobil bareng-bareng,” ujar Alsena.

Baca juga: Cerita Nur Jadi Ketua KPPS di TPS 22 Petojo Selatan, Senang Kerja Bareng Teman Seangkatan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com