JAKARTA, KOMPAS.com - Penumpang di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, mengeluhkan aksi oknum porter terminal yang dianggapnya berlebihan saat menawarkan jasanya.
Salah satunya Syahla (23). Ia mengaku risih saat oknum porter itu memaksa untuk menggunakan jasanya.
"Ada yang maksa sampai narik-narik tas saya. Saya jadi takut sih," ujar dia saat berbincang dengan Kompas.com di Terminal Kampung Rambutan, Senin (15/4/2024).
Syahla sendiri usai mudik dari kampung halamannya di Palembang, Sumatera Selatan.
Baca juga: Curhat Porter di Pelabuhan Merak, Cuan Menipis Gara-gara Troli Gratis
Syahla sebenarnya merasa iba dengan para porter yang notabene sudah berusia tua. Tetapi, perasaan ibanya itu justru berganti dengan tidak nyaman ketika ada oknum yang memaksa. Apalagi, Syahla merupakan penumpang perempuan.
Ia berharap ke depannya pengelola Terminal Kampung Rambutan bisa menertibkan kuli panggulnya agar tidak memaksa penumpang menggunakan jasanya.
"Mungkin orang-orang yang mau bantu-bantu (porter) jangan memaksa saja sih, karena itu serem untuk perempuan," sambung dia.
Sementara itu, pemudik lain bernama Yeni (25) berharap tingkat keamanan di terminal ini juga lebih ditingkatkan.
Yeni mengaku masih merasa takut ketika harus naik bus dari Terminal Kampung Rambutan.
Baca juga: Cerita Dwi, Porter Stasiun Gambir yang Sering Tak Dapat Pelanggan karena Dianggap Sudah Tua
Sebab, menurutnya, terminal ini cukup rawan dari tindak kejahatan semisal aksi pencopetan dan lainnya.
"Tingkat keamanan belum meningkat, saya masih takut karena masih rawan," ucap dia.
Ia berharap ke depannya pengelola Terminal Kampung Rambutan bisa menugaskan petugas sekuriti untuk berkeliling, terutama di tempat naik dan turunnya penumpang.
Ketika wawancara berlangsung, memang tidak ada satu pun petugas keamanan yang berjaga alias berpatroli di tempat penurunan para penumpang.
"Berharap tingkat keamanan ditingkatkan lagi, seperti satpam keliling," harap Yeni.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.