Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Titik Terang Kasus Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang...

Kompas.com - 14/05/2024, 10:14 WIB
Nabilla Ramadhian,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus penemuan jasad pria yang terbungkus sarung di Pamulang, Tangerang Selatan, mulai menemui titik terang. Kini, identitas korban dan para pelaku terungkap.

"Inisial korban adalah AH, kelahiran tahun 1992 (berusia 32 tahun)," kata Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Titus Yudho Uly ketika dikonfirmasi, Senin (13/5/2024).

Titus mengatakan, korban merupakan warga Sumenep, Jawa Timur, dan berprofesi sebagai pemilik toko kelontong di Kampung Dukuh, Ciputat.

Baca juga: Terungkap, Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Pemilik Warung Kelontong

Seluruh keluarganya masih di kampung halaman, sementara AH tinggal di Pamulang bersama keponakannya, FA (23).

"Dia buka toko kelontong di situ dan tinggal sama keponakannya, yang mana pelakunya (pembunuh) si keponakannya itu," ungkap Titus.

Namun, FA bukanlah keponakan dari keluarga AH, melainkan dari keluarga istrinya.

Baru kerja empat bulan

Toko kelontong milik AH beroperasi selama 24 jam. Pelaku diajak korban untuk membantu menjaga warung itu secara bergantian.

Titus menjelaskan, FA baru bekerja dan tinggal bersama korban selama empat bulan.

"Karena toko kelontongnya buka 24 jam, korban memang butuh orang (untuk) ganti-gantian jaga. Jadi, yang satu tidur dan yang satu melayani," ucap dia.

Baca juga: Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakannya Sendiri

Golok curian

Pelaku dengan tega membunuh AH menggunakan golok curian di warung korban.

"(Dibunuh) pakai golok. Golok buat motong kelapa," tutur Titus.

Di sebelah kiri warung AH adalah pedagang kelapa. Pada Jumat (10/5/2024) siang, FA mencuri golok milik pedagang kelapa itu.

Kemudian, ia menyembunyikan golok untuk menghabisi nyawa pamannya itu di warung.

Baca juga: Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh Pakai Golok di Warungnya

Korban dibunuh di warungnya pada Jumat sore. Lalu, jasadnya dibawa ke suatu lokasi di Pamulang yang waktu tempuhnya sekitar 20 menit dari warung.

"Tapi, si pelaku hampir satu jam (tiba di lokasi pembuangan jasad) karena muter-muter dulu nyari tempat yang gelap," ujar Titus.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

2 Pria Curi Kabel PLN di Tambora, Beraksi Usai Amati Pekerjaan Petugas 'Maintenance'

2 Pria Curi Kabel PLN di Tambora, Beraksi Usai Amati Pekerjaan Petugas "Maintenance"

Megapolitan
Diguyur Hujan, Massa Aksi Tolak Tapera Tetap Bertahan di Depan Patung Kuda

Diguyur Hujan, Massa Aksi Tolak Tapera Tetap Bertahan di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Warga Desak Pengelola Rusunawa Marunda Segera Lapor Polisi Soal Kasus Penjarahan Aset

Warga Desak Pengelola Rusunawa Marunda Segera Lapor Polisi Soal Kasus Penjarahan Aset

Megapolitan
Polisi Bakal Buru 'Influencer' yang Promosikan Situs Judi Online

Polisi Bakal Buru "Influencer" yang Promosikan Situs Judi Online

Megapolitan
Kekesalan 'Driver' Ojol di Depok, Tendang Motor hingga Bikin Pecah Kaca Rumah Konsumen karena Sulit Temukan Alamat

Kekesalan "Driver" Ojol di Depok, Tendang Motor hingga Bikin Pecah Kaca Rumah Konsumen karena Sulit Temukan Alamat

Megapolitan
Selebgram Akan Dilibatkan untuk Berantas Judi Online di Bogor, Diminta Buat Konten yang Informatif

Selebgram Akan Dilibatkan untuk Berantas Judi Online di Bogor, Diminta Buat Konten yang Informatif

Megapolitan
Marketing Akui Ada Pemilik yang Jual Rumah Subsidi Villa Kencana Cikarang karena Tak Kuat Bayar Angsuran

Marketing Akui Ada Pemilik yang Jual Rumah Subsidi Villa Kencana Cikarang karena Tak Kuat Bayar Angsuran

Megapolitan
Ketua Panitia Konser Lentera Festival Mengaku Kabur ke Lebak untuk Menenangkan Diri

Ketua Panitia Konser Lentera Festival Mengaku Kabur ke Lebak untuk Menenangkan Diri

Megapolitan
Pasangan Imam-Ririn Sudah Kantongi SK DPP PKS untuk Maju Pilkada Depok 2024

Pasangan Imam-Ririn Sudah Kantongi SK DPP PKS untuk Maju Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Gelapkan Uang Tiket Konser Lentera Festival Tangerang, Ketua Panitia Jadi Tersangka

Gelapkan Uang Tiket Konser Lentera Festival Tangerang, Ketua Panitia Jadi Tersangka

Megapolitan
Aliansi Buruh dan Masyarakat Unjuk Rasa Tolak Tapera di Depan Patung Kuda

Aliansi Buruh dan Masyarakat Unjuk Rasa Tolak Tapera di Depan Patung Kuda

Megapolitan
PKS Prioritaskan Koalisi dengan Parpol Lain di Pilkada Bogor 2024

PKS Prioritaskan Koalisi dengan Parpol Lain di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Marketing Klaim hanya 20 Persen Rumah di Villa Kencana Cikarang yang Tak Berpenghuni

Marketing Klaim hanya 20 Persen Rumah di Villa Kencana Cikarang yang Tak Berpenghuni

Megapolitan
Kasus Penjarahan Aset Rusunawa Marunda Belum Dilaporkan, Warga: Aneh Belum Terungkap Juga

Kasus Penjarahan Aset Rusunawa Marunda Belum Dilaporkan, Warga: Aneh Belum Terungkap Juga

Megapolitan
Pegawai RSUD Koja Demo Imbas Pemotongan Gaji, Dinkes DKI Bakal Mediasi

Pegawai RSUD Koja Demo Imbas Pemotongan Gaji, Dinkes DKI Bakal Mediasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com