TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono mengatakan, bangkai pesawat latih yang jatuh di tepi Lapangan Sunburst, BSD, Tangerang Selatan, langsung dibawa ke Bandara Pondok Cabe, usai dievakuasi pada Minggu (19/5/2024) malam.
"Kami bawa ke Pondok Cabe," ucap Soerjanto kepada wartawan di lokasi Minggu (19/5/2024).
Soejanto mengatakan, KNKT akan melakukan indentifikasi lebih lanjut, salah satunya memeriksa percakapan antara petugas menara pengawas dengan pilot pesawat.
Baca juga: KNKT Bakal Cek Percakapan Menara Pengawas dan Pilot Pesawat yang Jatuh di BSD
"(Identifikasi) termasuk percakapan dengan menara pengawas, itu nanti kami dengar apa yang menjadi percakapannya," jelasnya.
Selain itu, KNKT juga bakal mempelajari mengapa sang pilot pesawat ingin mendarat di Lapangan Sunburst.
Berdasarkan dugaan sementara, pilot saat itu ingin mendarat darurat.
"Kami lihat pilot berusaha untuk mendarat darurat karena memang di sini lapangan," kata Soerjanto.
"Cuma masalahnya dia terkena pohon duluan. Tetapi, kalau dia sempat masuk ke lapangan ya mungkin aman lah," tutur dia.
Adapun bangkai pesawat dievakuasi sejak pukul 19.50 WIB. Dua truk dari Ditlantas Polda Metro Jaya dan sebuah truk tronton warna hijau dikerahkan untuk mengevakuasi bangkai pesawat.
Baca juga: Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Selesai Dievakuasi
Bangkai pesawat itu diangkat ke dalam truk menggunakan ekskavator yang ada pada truk milik Ditlantas Polda Metro Jaya.
Petugas TNI dan Polri pun membantu pihak KNKT dalam proses evakuasi. Selama proses evakuasi, pung pesawat di bagian sayap dan ekor sempat copot.
Petugas pun dua kali mengangkat puing pesawat yang terpisah, bagian aekor diangkat oleh truk Ditlantas Polda Metro Jaya, sedangkan bagian sayap diangkat oleh truk tronton.
Proses evakuasi selesai pada pukul 21.10 WIB. Kedua truk langsung berjalan membawa puing dikawal tiga mobil patroli dan satu motor patroli.
Diberitakan sebelumnya, sebuah pesawat latih jenis Tecnam P2006T, jatuh di tepi lapangan Sunburst, Jalan BSD Grand Boulevard, Serpong, Tangerang Selatan, Minggu (19/5/2024) siang.
Sebanyak tiga awak pesawat meninggal dunia. Ketiganya bernama Pulu Darmawan (pilot), Suanda (co-pilot), dan Farid Ahmad (teknisi).
Baca juga: Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas
Pesawat berkelir putih dengan kode badan PK-IFP itu awalnya tengah menempuh rute Tanjung Lesung-Pondok Cabe.
Sekitar pukul 13.43 WIB, pesawat milik oleh perkumpulan penerbang Indonesia bernama Indonesia Flying Club (IFC) itu hilang kontak.
Sementara itu, saksi mata bernama Vijay (27) mengatakan, sekitar pukul 13.45 WIB, ia melihat pesawat sempat berputar-putar di udara sebelum akhirnya jatuh.
"Saya pertama lihat pesawat itu sudah ada di atas Hotel Pop. Dia berputar-putar sembari mengeluarkan asap juga," ujar Vijay kepada Kompas.com, Minggu siang.
"Setelah makin dekat dengan tanah, dia kayak banting setirlah kalau istilahnya mobil. Nah akhirnya, di sanalah jatuhnya, di Lapangan Sunburst," lanjut dia yang merupakan juru parkir restoran siap saji.
Sebanyak dua orang korban meninggal dunia terjebak di dalam pesawat. Sementara, seorang lain meninggal usai terlempar keluar.
Baca juga: Cerita Saksi Mata Jatuhnya Pesawat di BSD, Sempat Berputar-putar, Tabrak Pohon lalu Menghantam Tanah
Proses evakuasi berlangsung dari pukul 14.45 WIB hingga pukul 16.40 WIB. Ketiga korban tewas dibawa ke RS Polri Kramatjati untuk diidentifikasi lebih jauh.
(Penulis: Rizky Syahrial | Editor: Ardito Ramadhan)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.