Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mertua yang Diduga Dianiaya Menantu di Jakbar Dilaporkan Balik ke Polisi

Kompas.com - 31/05/2024, 06:51 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Fitria Chusna Farisa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pria bernama Hartono (62) dilaporkan balik ke polisi oleh menantunya, SAG, atas dugaan penganiayaan.

Sebelumnya, Hartono lebih dulu melaporkan SAG karena mengaku menjadi korban penganiayaan menantunya sendiri di sebuah ruko di wilayah Cengkareng Timur, Jakarta Barat.

“Hari ini kami dimintai keterangan oleh Sub Renakta Polda Metro Jaya sebagai terlapor dalam dugaan tindak pidana penganiayaan,” ujar Jhon Feryanto Sipayung selaku kuasa hukum Hartono kepada wartawan, Kamis (30/5/2024).

Jhon mengungkapkan, kliennya dilaporkan SAG pada 10 November 2023 di Polres Metro Jakarta Barat.

Laporan dibuat oleh SAG tepat satu minggu setelah Hartono membuat laporan dugaan tindak pidana penganiayaan yang dialaminya pada 3 November 2023 di Polsek Cengkareng.

Meski begitu, Jhon menyebut, laporan yang dibuat kliennya mendapat progres positif karena ada alat bukti yang kuat.

Baca juga: Menantu di Jakbar Diduga Aniaya Mertuanya karena Permasalahan Pembayaran Gaji ART

Laporan Hartono di Polsek Cengkareng bahkan langsung ditarik ke Polres Metro Jakarta Barat. Tak lama setelahnya, SAG ditetapkan sebagai tersangka.

“Dia (SAG) sudah ditetapkan sebagai tersangka sejak 15 Februari 2024, tapi sampai saat ini tak dilakukan penahanan,” tutur Jhon.

Sebaliknya, berkas perkara yang dilaporkan SAG kini juga telah diproses. Laporan yang mencantumkan Hartono sebagai terlapor dalam kasus dugaan tindakan penganiayaan itu sudah naik ke tahap penyidikan.

“Sudah naik sidik sekarang dan laporannya diambil alih oleh Polda Metro. Makanya klien saya dipanggil untuk dimintai keterangan,” ucap Jhon.

Namun, menurut Jhon, ada kejanggalan dalam laporan yang dibuat SAG. Ketika hendak diperiksa, penyidik menunjukkan hasil visum SAG yang kurang sesuai.

Hasil visum itu menunjukkan bahwa SAG dianiaya suaminya, bukan Hartono.

“Hasil visum yang ditunjukkan kepada kami di dalam laporan ini adalah perbuatan suaminya. Kalau emang itu perbuatan suami, silahkan dilaporkan suaminya, jangan laporkan orang lain,” tegas Jhon.

Maka dari itu, Jhon berharap Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Kapolda Metro Jaya Irjen (Pol) Karyoto bisa memberikan rasa adil untuk kliennya.

Salah satunya adalah dengan memenjarakan SAG yang telah ditetapkan sebagai tersangka.

“Kami meminta keadilan, karena terlapor dalam kasus kami sudah ditetapkan menjadi tersangka,” imbuh Jhon.

Sebagai informasi, Hartono diduga dianiaya menantunya sendiri yang berinisial SAG pada 2 November 2023.

Saat itu, SAG disebut mempertanyakan kepada Hartono perihal sistem pembayaran gaji asisten rumah tangga (ART) yang berubah.

Jhon mengatakan, sang klien memang sengaja mengubah metode pembayaran ART yang disewa menantunya.

Baca juga: Jual Video Porno Anak via Telegram, Pria Asal Sumenep Ditangkap Polisi

Hartono disebut tak lagi memberikan uang melalui SAG untuk membayar gaji ART yang disewa, tetapi memilih mentransfer langsung uang tersebut kepada sang ART.

“Menantu klien datang ke kantor (Hartono), menjumpai klien saya sambil marah-marah karena adanya permasalahan gaji ART,” kaya Jhon.

Hartono lalu meminta menantunya untuk pulang dan menyelesaikan ihwal tersebut di rumah. Namun, SAG disebut tak terima dan akhirnya terjadi dugaan penganiayaan terhadap Hartono.

“Ketika si menantu diminta sama klien saya untuk pulang, di situlah dugaan tindak pidana penganiayaan yang dilakukan menantu kepada klien saya terjadi,” ungkap Jhon.

Di lain sisi, Hartono mengatakan, sang menantu menganiayanya dirinya menggunakan tangan kosong. SAG disebut mencakar Hartono di beberapa bagian tubuh hingga membuatnya terluka.

“Saya mengalami luka di bagian wajah sebelah kanan, ada di tangan juga. Saya juga sempat dipukul,” imbuh Hartono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Kerahkan 1.872 Personel Kawal Aksi Tolak Tapera di Depan Kemenkeu dan Patung Kuda

Polisi Kerahkan 1.872 Personel Kawal Aksi Tolak Tapera di Depan Kemenkeu dan Patung Kuda

Megapolitan
Jalur Sepeda di Senopati Jadi Lahan Parkir, Dishub Jaksel: Sudah Ditindak, tapi Tak Jera

Jalur Sepeda di Senopati Jadi Lahan Parkir, Dishub Jaksel: Sudah Ditindak, tapi Tak Jera

Megapolitan
2 Pria Curi Kabel PLN di Tambora, lalu Jual ke Lapak Barang Bekas di Kembangan Jakbar

2 Pria Curi Kabel PLN di Tambora, lalu Jual ke Lapak Barang Bekas di Kembangan Jakbar

Megapolitan
Rombongan Tiga Mobil yang 'Kabur' Usai Makan di Resto Depok Akhirnya Bayar Tagihan

Rombongan Tiga Mobil yang "Kabur" Usai Makan di Resto Depok Akhirnya Bayar Tagihan

Megapolitan
Tolak Tapera, Massa Gelar Aksi Teatrikal di Depan Patung Kuda

Tolak Tapera, Massa Gelar Aksi Teatrikal di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Rumah Subsidi di Villa Kencana Cikarang Terbengkalai, Marketing: Karena Tak Dihuni dan Dirawat

Rumah Subsidi di Villa Kencana Cikarang Terbengkalai, Marketing: Karena Tak Dihuni dan Dirawat

Megapolitan
Supian-Intan Duet di Pilkada Depok, Imam Budi: Makin Banyak Calon, Makin Bagus

Supian-Intan Duet di Pilkada Depok, Imam Budi: Makin Banyak Calon, Makin Bagus

Megapolitan
Pembangunan Tahap Tiga Rumah Subsidi di Villa Kencana Cikarang Berlangsung Selama Tiga Bulan

Pembangunan Tahap Tiga Rumah Subsidi di Villa Kencana Cikarang Berlangsung Selama Tiga Bulan

Megapolitan
Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Sempat Diperbolehkan Pulang dari RS, tapi Kembali Drop

Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Sempat Diperbolehkan Pulang dari RS, tapi Kembali Drop

Megapolitan
Marketing Villa Kencana Cikarang Sebut Kualitas Rumah Subsidi Tak Bisa Disamakan dengan Komersial

Marketing Villa Kencana Cikarang Sebut Kualitas Rumah Subsidi Tak Bisa Disamakan dengan Komersial

Megapolitan
Tolak Tapera, Buruh Curiga Iuran Pekerja untuk Biayai Program Makan Siang Gratis dan IKN

Tolak Tapera, Buruh Curiga Iuran Pekerja untuk Biayai Program Makan Siang Gratis dan IKN

Megapolitan
2 Pria Curi Kabel PLN di Tambora, Beraksi Usai Amati Pekerjaan Petugas 'Maintenance'

2 Pria Curi Kabel PLN di Tambora, Beraksi Usai Amati Pekerjaan Petugas "Maintenance"

Megapolitan
Diguyur Hujan, Massa Aksi Tolak Tapera Tetap Bertahan di Depan Patung Kuda

Diguyur Hujan, Massa Aksi Tolak Tapera Tetap Bertahan di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Warga Desak Pengelola Rusunawa Marunda Segera Lapor Polisi Soal Kasus Penjarahan Aset

Warga Desak Pengelola Rusunawa Marunda Segera Lapor Polisi Soal Kasus Penjarahan Aset

Megapolitan
Polisi Bakal Buru 'Influencer' yang Promosikan Situs Judi Online

Polisi Bakal Buru "Influencer" yang Promosikan Situs Judi Online

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com