Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib Tragis Pemotor di Kramatjati, Tewas Tertancap Pagar Saat Hendak Buang Air Kecil

Kompas.com - 11/06/2024, 19:11 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Nasib tragis menimpa seorang pengendara motor berinisial MR (23), warga Kampung Duku Raya, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Pasalnya, MR ditemukan tewas dalam kondisi kepala tertancap pagar di depan Pusat Pembekalan Angkutan Angkatan Darat (Pusbengkad), Jalan Raya Bogor, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (11/6/2024) sekitar pukul 05.30 WIB.

Kronologi

Baca juga: Hendak Buang Air Kecil, Seorang Pemotor Tewas Tertancap Pagar di Kramat Jati

Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly mengatakan, peristiwa bermula ketika MR mengendarai sepeda motornya di Jalan Raya Bogor.

Kemudian, di tengah perjalanan MR diduga hendak buang air kecil di pinggir jalan.

"Itu korban pengendara sepeda motor. Kebetulan dalam perjalanan, korban merasa ingin sekali membuang air kecil," kata Nicolas saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (11/6/2024).

Nicolas melanjutkan, MR menepi dan memarkirkan kendaraannya di pinggir jalan dengan maksud untuk buang air kecil di got dekat Pusbengkad.

Namun, saat itu MR diduga terpeleset dan jatuh usai melompati got. Hal itulah yang menyebabkan kepalanya tertancap pagar sehingga tewas seketika.

"Selanjutnya, korban loncat melewati got yang ada di depan Pusdikkes tersebut. Tetapi korban terpeleset dan akhirnya jatuh, sehingga kepala tertancap di pagar," ujar dia.

Baca juga: Kronologi Pemotor Tewas Tertancap Pagar di Kramatjati, Korban Terpeleset lalu Jatuh Saat Hendak Buang Air Kecil

Saat ini, kata Nicolas, jasad MR telah dibawa ke Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur untuk proses penyelidikan lebih lanjut.

"Jasad korban sudah dievakuasi ke RS Soekanto (RS Polri Kramat Jati)," imbuh dia.

Proses evakuasi sebabkan kemacetan

Wenni (68), pemilik toko kelontong di seberang Pusbengkad, menyebutkan bahwa proses evakuasi jasad MR sempat membuat lalu lintas di sekitar Jalan Raya Bogor tersendat selama satu jam.

"Macet, seluruh badan jalan macet semua. Pagi kan orang mau berangkat kerja, apa gitu. Cuma kalau kejadian persis jatuhnya sih saya enggak melihat," terang Wenni saat ditemui Kompas.com di lokasi, Selasa siang.

Menurut Wenni, saat hendak membuka toko, banyak orang yang sudah berkerumun di depan pagar Pusbengkad. Ia juga melihat satu unit ambulans terparkir di dekat kerumunan.

Baca juga: Evakuasi Pemotor yang Tewas Tertancap Pagar di Kramat Jati Sebabkan Kemacetan Jalan hingga 1 Jam

Saat itu, Wenni baru mengetahui ada seorang pemuda yang tewas di lokasi tersebut.

Wenni mengaku tak menyaksikan langsung proses evakuasi lantaran banyaknya orang yang berkerumun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terkait PPDB di Jakarta, Disdik DKI Diminta Evaluasi Kuota dan Jangkauan Jalur Zonasi

Terkait PPDB di Jakarta, Disdik DKI Diminta Evaluasi Kuota dan Jangkauan Jalur Zonasi

Megapolitan
PPDB 'Online' Diklaim Efektif Cegah Adanya 'Siswa Titipan'

PPDB "Online" Diklaim Efektif Cegah Adanya "Siswa Titipan"

Megapolitan
Putusan Bawaslu: Dharma Pongrekun-Kun Wardana Boleh Perbaiki Berkas Pencalonan Pilkada Jakarta

Putusan Bawaslu: Dharma Pongrekun-Kun Wardana Boleh Perbaiki Berkas Pencalonan Pilkada Jakarta

Megapolitan
Polisi Identifikasi Provokator Pembakar Panggung Konser Lentera Festival Tangerang

Polisi Identifikasi Provokator Pembakar Panggung Konser Lentera Festival Tangerang

Megapolitan
Kapolres Depok Bakal Razia Ponsel Anggotanya demi Cegah Judi Online

Kapolres Depok Bakal Razia Ponsel Anggotanya demi Cegah Judi Online

Megapolitan
Warga Melawai Keluhkan Kegaduhan Aktivitas Restoran dan Parkir Liar di Sekitar Permukiman

Warga Melawai Keluhkan Kegaduhan Aktivitas Restoran dan Parkir Liar di Sekitar Permukiman

Megapolitan
Tak Perlu Lagi ke Sumur Tua, Warga Desa Lermatang Akhirnya Bisa Merasakan Air Bersih Bantuan Kemensos

Tak Perlu Lagi ke Sumur Tua, Warga Desa Lermatang Akhirnya Bisa Merasakan Air Bersih Bantuan Kemensos

Megapolitan
Aksi Teatrikal Demo Tolak Tapera Aliansi BEM Bogor, Tampilkan Karikatur Jokowi dan Tabur Bunga

Aksi Teatrikal Demo Tolak Tapera Aliansi BEM Bogor, Tampilkan Karikatur Jokowi dan Tabur Bunga

Megapolitan
Aksi Dina Ukur Jarak Rumah ke SMA Depok Pakai Meteran, Terpaut 120 Meter tapi Anaknya Tak Lolos PPDB

Aksi Dina Ukur Jarak Rumah ke SMA Depok Pakai Meteran, Terpaut 120 Meter tapi Anaknya Tak Lolos PPDB

Megapolitan
PPDB Jalur Zonasi, Ketua Posko Wilayah 2 Jaksel: Calon Siswa Minimal Harus Tinggal 1 Tahun

PPDB Jalur Zonasi, Ketua Posko Wilayah 2 Jaksel: Calon Siswa Minimal Harus Tinggal 1 Tahun

Megapolitan
Nakes RSUD Koja Demo karena Gaji ke-13 Dipotong

Nakes RSUD Koja Demo karena Gaji ke-13 Dipotong

Megapolitan
Siasat Preman yang Getok Tarif Parkir ke Bus Wisata: Buntuti dan Adang Bus, lalu Larang Parkir di Stasiun Gambir

Siasat Preman yang Getok Tarif Parkir ke Bus Wisata: Buntuti dan Adang Bus, lalu Larang Parkir di Stasiun Gambir

Megapolitan
Peringati Hari UMKM Internasional, Fahira Idris: Mulailah Jadi Creativepreneur

Peringati Hari UMKM Internasional, Fahira Idris: Mulailah Jadi Creativepreneur

Megapolitan
Warga Minta Heru Budi Cek Langsung ke Rusunawa Marunda yang Asetnya Dijarah Maling

Warga Minta Heru Budi Cek Langsung ke Rusunawa Marunda yang Asetnya Dijarah Maling

Megapolitan
Ketua Posko PPDB Wilayah 2 Jaksel: Kuota Diatur Kemendikbud, tapi Bisa Ditambah lewat Pergub

Ketua Posko PPDB Wilayah 2 Jaksel: Kuota Diatur Kemendikbud, tapi Bisa Ditambah lewat Pergub

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com