“Misal kita dapat undangan dan diminta kondisi lapangan harus steril banget, ya berarti kita cari kontrakan. Kalau di lapangan, ya enggak apa-apa kita tidur di lapangan,” ujar dia.
Baca juga: Sering Jatuh Saat Atraksi, Joki Tong Setan: Tak Ada Rasa Takut, Makanan Sehari-hari...
Sebagai pengayun ombak banyu, besi adalah teman. Hampir setiap hari tangan para pekerja bersentuhan dengan besi. Tak peduli beberapa banyak bagian besi sudah berkarat.
Hasilnya, telapak tangan kapalan, kulit terkelupas, dan terlihat bagian dalamnya.
Saat Kompas.com sentuh, kapalan pada telapak tangan pekerja terasa mengeras. Warnanya juga tampak menghitam.
“Kalau dirasa-rasa, ya perih, tapi karena aktivitas, ya sudah. Ini juga memang sengaja enggak pakai plester. Nanti malah lembek kayak tomat busuk,” ucap Joni.
Kondisi ini terkadang membuat Joni minder saat berjabat tangan dengan seseorang.
Namun, Joni tetap senang. Karena melalui pekerjaannya ini dia bisa membahagiakan orang lain yang mengunjungi pasar malam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.