Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Kompas.com - 16/06/2024, 08:01 WIB
Ruby Rachmadina,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

 DEPOK, KOMPAS.com- Kasus kematian Akseyna Ahad Dori, seorang mahasiswa Universitas Indonesia masih menyimpan banyak tanya dan hingga kini kebenaran kasus tersebut masih belum terungkap.

Akseyna ditemukan tewas mengambang di Danau Kenanga kompleks Universitas Indonesia, Depok pada 26 Maret 2015.

Hingga kini, kasus ini belum menemukan titik terang, meskipun berbagai upaya telah dilakukan oleh pihak berwenang untuk mengungkap kebenaran di balik kematian tragis ini.

Kronologi Penemuan

Pagi hari tanggal 26 Maret 2015, jasad Akseyna ditemukan mengambang di Danau Kenanga oleh petugas kebersihan.

Yang membuat penemuan ini semakin mencurigakan adalah adanya tas ransel berisi batu yang terikat di tubuhnya, seolah-olah dirancang untuk menenggelamkan tubuh Akseyna.

Baca juga: Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Kondisi ini menimbulkan dugaan bahwa kematiannya bukan sekadar kecelakaan biasa, melainkan ada kemungkinan pembunuhan yang direncanakan.

Polisi yang mengetahui kasus tersebut, langsung melakukan investigasi terhadap kematian Akseyna.

Beberapa kerabat dekat dan keluarga ikut diperiksa untuk mencari petunjuk.

Dari hasil autopsi, ditemukan bahwa Akseyna meninggal akibat tenggelam, namun terdapat juga tanda-tanda kekerasan di tubuhnya.

Baca juga: Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Petunjuk lainnya dalam kasus ini juga muncul yakni catatan tulisan tangan yang ditemukan di kamar kos Akseyna.

Ketika ditemukan, surat wasiat tercantum tulisan tangan dalam bahasa Inggris yang menyiratkan Akseyna ingin mengakhiri hidupnya

Perkembangan Kasus

Selama bertahun-tahun, polisi mencoba mengumpulkan bukti. Namun, setiap petunjuk yang ditemukan tampaknya selalu menemui jalan buntu.

Sembilan tahun telah berlalu, polisi pun melanjutkan penyelidikan terhadap kasus ini.

Hal itu disampaikan dalam agenda audiensi yang dihadiri keluarga Akseyna, Polres Metro Depok, pihak UI, dan BEM UI pada Senin (3/6/2024).

Kapolres Metro Depok Kombes (Pol) Arya Perdana mengatakan, penyelidikan dilanjutkan bertumpu dari laporan yang sudah ada.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pasang Billboard Skincare 'Cerah' di Bogor, Bima Arya Akui Terkait Pilkada Jabar

Pasang Billboard Skincare "Cerah" di Bogor, Bima Arya Akui Terkait Pilkada Jabar

Megapolitan
Dijanjikan Komisi dari 'Like' dan 'Subscribe' Youtube, Korban Ditipu Rp 800 Juta

Dijanjikan Komisi dari "Like" dan "Subscribe" Youtube, Korban Ditipu Rp 800 Juta

Megapolitan
Dua Penipu Modus 'Like' dan 'Subscribe Youtube Ditangkap, Dikendalikan WNI di Kamboja

Dua Penipu Modus "Like" dan "Subscribe Youtube Ditangkap, Dikendalikan WNI di Kamboja

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kehadiran Marshel di Pilkada Tangsel Dianggap Muluskan Kemenangan Benyamin Pilar | Akhir Pelarian Ketua Panitia Konser Lentera Festival

[POPULER JABODETABEK] Kehadiran Marshel di Pilkada Tangsel Dianggap Muluskan Kemenangan Benyamin Pilar | Akhir Pelarian Ketua Panitia Konser Lentera Festival

Megapolitan
WNI di Kamboja Jadi Dalang Penipuan 'Like' dan 'Subscribe' Youtube di Indonesia

WNI di Kamboja Jadi Dalang Penipuan "Like" dan "Subscribe" Youtube di Indonesia

Megapolitan
Penolakan Tapera Terus Menggema, Buruh dan Mahasiswa Kompak Gelar Unjuk Rasa

Penolakan Tapera Terus Menggema, Buruh dan Mahasiswa Kompak Gelar Unjuk Rasa

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 28 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 28 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rombongan Tiga Mobil Sempat Tak Bayar Makan di Resto Depok, Ini Alasannya

Rombongan Tiga Mobil Sempat Tak Bayar Makan di Resto Depok, Ini Alasannya

Megapolitan
Pemkot Jaksel Diminta Tindak Tegas Dua Restoran di Melawai yang Dianggap Sebabkan Kegaduhan

Pemkot Jaksel Diminta Tindak Tegas Dua Restoran di Melawai yang Dianggap Sebabkan Kegaduhan

Megapolitan
Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan di Sejumlah Jalan Jaksel Imbas Pembangunan Drainase

Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan di Sejumlah Jalan Jaksel Imbas Pembangunan Drainase

Megapolitan
Pemkot Jaksel Sidak Dua Restoran di Melawai yang Dikeluhkan Warga Sebabkan Parkir Liar

Pemkot Jaksel Sidak Dua Restoran di Melawai yang Dikeluhkan Warga Sebabkan Parkir Liar

Megapolitan
Senangnya Laim, Tak Perlu Lagi Timba Air 40 Liter di Sumur Tua Hutan Setiap Hari

Senangnya Laim, Tak Perlu Lagi Timba Air 40 Liter di Sumur Tua Hutan Setiap Hari

Megapolitan
Kesaksian Jemaat soal Perselisihan Penggunaan Gereja di Cawang yang Berujung Bentrok

Kesaksian Jemaat soal Perselisihan Penggunaan Gereja di Cawang yang Berujung Bentrok

Megapolitan
Terkait PPDB di Jakarta, Disdik DKI Diminta Evaluasi Kuota dan Jangkauan Jalur Zonasi

Terkait PPDB di Jakarta, Disdik DKI Diminta Evaluasi Kuota dan Jangkauan Jalur Zonasi

Megapolitan
PPDB 'Online' Diklaim Efektif Cegah Adanya 'Siswa Titipan'

PPDB "Online" Diklaim Efektif Cegah Adanya "Siswa Titipan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com