Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Kompas.com - 18/06/2024, 17:36 WIB
Ruby Rachmadina,
Fitria Chusna Farisa

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Kepala koordinator sampah wilayah Bogor Tengah bernama Dedy mengatakan, sudah bertahun-tahun tidak dilakukan peremajaan terhadap truk pengangkut sampah milik pemerintah Kota Bogor.

Selain itu, armada pengangkut sampah di Kota Bogor disebut masih terbatas. 

“Sudah lama dari tahun ke tahun tidak ada peremajaan dan enggak ada penambahan armada,” ucap Dedy saat diwawancarai Kompas.com, Selasa (18/6/2024).

Padahal, kata Dedy, banyak armada truk pengangkut sampah yang kondisinya rusak serta usianya sudah tua, sehingga butuh peremajaan.

Dedy mengungkap, di wilayah Kecamatan Bogor Tengah, terdapat 35 truk pengangkut sampah. Namun, delapan di antaranya mengalami kerusakan pada bagian mesin dan ban.

Baca juga: TPS Pasar Merdeka Bogor Tampung 13 Ton Sampah dalam Sehari, Petugas Kewalahan

Hal ini mengakibatkan pengangkutan sampah di wilayah tersebut menjadi terbatas. Padahal, sejumlah pasar di Kecamatan Bogor Tengah menghasilkan banyak sampah.

“Dari Bogor Tengah ada delapan yang rusak atau mogok dari total 35 armada. Apalagi wilayah ini pasar semua, sampahnya banyak jadi pengangkutannya tidak maksimal,” ujarnya.

Lebih lanjut, Dedy menyebut, truk sampah yang berusia tua dan mengalami kerusakan kerap menghambat proses pengangkutan sampah.

Hal ini juga mengakibatkan proses pengangkutan sampah dari Kota Bogor ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Galuga, Kabupaten Bogor, melambat.

“Kalau mobil rusak, sampah diangkut pakai mobil yang lain secara bergantian. Risikonya kami mengalami keterlambatan, yang seharusnya ngambil sampah pagi karena mobil mogok harus nunggu mobil teman selesai. Paling sampah baru bisa diangkut sore atau malam,” ungkapnya.

Dedy berandai-andai, jika saja ada 130 truk sampah di Kota Bogor yang bisa dioperasikan seluruhnya, sampah bisa diangkut dalam sekali jalan setiap hari.

“Kalau 130 armada enggak rusak itu enak. Enggak ada masalah keterlambatan,” ujarnya.

Menurut Dedy, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bogor sudah berkali-kali mengusulkan pergantian atau peremajaan armada ketika pemerintah Kota Bogor dipimpin oleh wali kota Bima Arya Sugiarto.

Namun, permohonan ini disebut selalu kalah prioritas dengan program urusan lain.

Baca juga: Dalam Sehari, 13 Ton Sampah Diangkut dari TPS Pasar Merdeka Bogor

“Ini kan armada yang rusak begini kan sudah lama. Berarti selama dia (Bima Arya) menjabat, seharusnya sudah tahu ‘Oh armada ini sudah pada tua’,” ujarnya.

Sebagai kota yang telah dua kali meraih predikat sebagai kota bersih dan menyabet penghargaan Adipura, lanjut Dedy, peremajaan truk sampah seharusnya menjadi program prioritas Pemkot Bogor.

Menurutnya, peremajaan armada bukan hanya dapat meningkatkan efisiensi pengelolaan sampah, tetapi juga memperkuat kesan bahwa Bogor merupakan kota yang serius dalam menjaga kebersihan dan lingkungan.

“Seharusnya peremajaan diprioritaskan, Kota Bogor sudah punya Adipura dua kali,” tutur Dedy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat

Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat

Megapolitan
Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Megapolitan
Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Megapolitan
Kasus Penculikan Balita 4 Tahun di Johar Baru Selesai Secara Kekeluargaan

Kasus Penculikan Balita 4 Tahun di Johar Baru Selesai Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Berpotensi Lawan Anies di Pilkada Jakarta, Sudirman Said: Bukan Hal Luar Biasa

Berpotensi Lawan Anies di Pilkada Jakarta, Sudirman Said: Bukan Hal Luar Biasa

Megapolitan
Singgung Kejatuhan VOC karena Korupsi, Sudirman Said: Sejarah Ternyata Berulang

Singgung Kejatuhan VOC karena Korupsi, Sudirman Said: Sejarah Ternyata Berulang

Megapolitan
Balita 4 Tahun di Johar Baru Diculik, Pelaku Ternyata Mantan Istri Ayah Korban

Balita 4 Tahun di Johar Baru Diculik, Pelaku Ternyata Mantan Istri Ayah Korban

Megapolitan
Sudirman Said Sebut Komunikasi dengan Banyak Partai soal Pilkada Jakarta 2024

Sudirman Said Sebut Komunikasi dengan Banyak Partai soal Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Pria yang Dikeroyok karena Dituduh Maling Motor di Grogol Alami Luka Lebam di Wajah

Pria yang Dikeroyok karena Dituduh Maling Motor di Grogol Alami Luka Lebam di Wajah

Megapolitan
PKS Dinilai Sulit 'Move On' dari Anies Baswedan

PKS Dinilai Sulit "Move On" dari Anies Baswedan

Megapolitan
4 Pelaku Penjarahan Konser Lentera Festival Kembalikan Pagar Barikade ke Vendor

4 Pelaku Penjarahan Konser Lentera Festival Kembalikan Pagar Barikade ke Vendor

Megapolitan
Aksi WNI di Kamboja Kendalikan Penipuan Modus 'Like-Subscribe' Youtube, Korban Rugi Rp 806 Juta

Aksi WNI di Kamboja Kendalikan Penipuan Modus "Like-Subscribe" Youtube, Korban Rugi Rp 806 Juta

Megapolitan
Data Inafis Diduga Diperjualbelikan di 'Dark Web', Kompolnas Minta Polri Proteksi Data Lebih Ketat

Data Inafis Diduga Diperjualbelikan di "Dark Web", Kompolnas Minta Polri Proteksi Data Lebih Ketat

Megapolitan
Usung Marshel Widianto pada Pilkada Tangsel 2024, Gerindra Bakal Beri Pembekalan

Usung Marshel Widianto pada Pilkada Tangsel 2024, Gerindra Bakal Beri Pembekalan

Megapolitan
Potret Kondisi Tugu Selamat Datang  Depok Senilai Rp 1,7 Miliar Kini, Dicoret-coret dan Panel Lampunya Dicuri

Potret Kondisi Tugu Selamat Datang Depok Senilai Rp 1,7 Miliar Kini, Dicoret-coret dan Panel Lampunya Dicuri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com