Kemudian, kemacetan semakin tak terhindarkan saat para pengendara tiba di depan lokasi kericuhan yang berada persis di samping Gedung GKM Green Tower.
Kemacetan mulai terjadi sekitar pukul 15.10 WIB karena salah satu kelompok ormas memarkirkan sepeda motornya tepat di pinggir Jalan TB Simatupang.
Kemacetan semakin menjadi karena lokasi yang digunakan untuk tempat parkir terdapat penyempitan jalan.
Baca juga: Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat
Akibatnya, pengendara yang melintas hanya bisa menggunakan satu lajur dari dua lajur yang tersedia.
Di lain sisi, banyaknya pengendara yang penasaran atas peristiwa bentrokan turut menjadi biang kemacetan.
Beberapa pengendara motor terlihat berhenti untuk mengabadikan momen yang mereka lihat. Ada juga yang merekam sambil mengemudikan motornya secara perlahan.
Kemacetan akhirnya mulai terurai tatkala polisi mengimbau kelompok ormas yang berkumpul di pinggir jalan raya untuk membubarkan diri sekitar pukul 15.50 WIB.
Polisi meminta mereka untuk masuk ke dalam Jalan Assakinah dan tak membuat aksi anarkis lagi.
Bentrok antardua kelompok ormas ini diduga disebabkan karena adanya peristiwa pembacokan terhadap salah satu anggota ormas.
Hal itu terungkap saat Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro melakukan mediasi antara kedua ormas di tempat kejadian perkara (TKP).
Baca juga: Bentrok Dua Ormas di Pasar Minggu Diduga Berawal dari Pembacokan
Kepada Bintoro dan aparat keamanan lainnya di lokasi, pria yang ditunjuk sebagai perwakilan salah satu ormas bercerita bahwa salah seorang anggota ormasnya dibacok pada Selasa dini hari.
Pria yang tak diketahui namanya itu menyebut, korban dibacok beberapa kali di sebuah warung kopi yang diduga menjadi markas ormas lainnya. Korban pun disebut menderita luka-luka akibat pembacokan itu.
“Jadi ada seorang anak yang dibacok ketika nongkrong di warung. Makanya kami meminta penjelasan dari pihak mereka, maksudnya apa,” ujar pria tersebut.
Mendengar penjelasan itu, Bintoro meminta kubu ormas lainnya kooperatif dengan menyerahkan terduga pelaku ke polisi.
“Biar semuanya aman, kalau memang ada terduga pelaku, mohon diserahkan kepada kami. Kami proses, supaya semua selesai masalahnya,” kata dia.