Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikut Mengeroyok, Kakak Pelaku yang Tusuk Tetangga di Depok Juga Jadi Tersangka

Kompas.com - 19/06/2024, 22:23 WIB
Dinda Aulia Ramadhanty,
Jessi Carina

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - AM (26), kakak JF (22), tersangka penusukan tetangganya sendiri di Pitara, Pancoran Mas, Kota Depok, juga ditahan dan dijadikan tersangka karena ikut mengeroyok korban.

"Kakaknya yang ikut mukul, sedangkan adiknya alias JF yang melukai paha kiri korban," kata Kapolsek Pancoran Mas Kompol Triharijadi kepada Kompas.com, Rabu (19/6/2024).

Triharijadi menyampaikan, dari hasil keterangan saksi, AM ikut terlibat saat JF dan J (31), korban yang ditusuk, sedang adu mulut.

Baca juga: Pria yang Tusuk Tetangganya gara-gara Masalah Anjing Ditahan Polisi

"Hasil pemeriksaan para saksi (menyebutkan), ada pelaku (AM) ikut serta adu mulut ke korban juga dan sudah diamankan. Mereka kakak beradik," ujar Triharijadi.

AM ditahan bersamaan dengan penetapan JF sebagai tersangka. Keduanya kini sudah diamankan dan ditahan di Polsek Pancoran Mas.

"(Pelaku) sudah diamankan dan ditahan sebagai tersangka," terang Triharijadi.

Kedua tersangka dijerat ancaman hukuman penjara lima hingga tujuh tahun penjara imbas aksi pengeroyokan.

"(Ancaman hukumannya) penganiayaan berat dan pengeroyokan antara lima sampai dengan tujuh tahun penjara," lanjut Triharijadi.

Baca juga: Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

Sebelumnya diberitakan, J (31), warga Pitara, Pancoran Mas, Kota Depok, ditusuk oleh tetangganya berinisial JF (22) karena perkara seekor anjing.

Insiden terjadi pada Jumat (14/6/2024) sore sekitar pukul 17.45 WIB.

“Korban dan pelaku adalah tetangga berdekatan,” kata Triharijadi.

Awal mulanya, korban dan istrinya sedang berjalan kaki menuju rumah dan bertemu dengan anjing milik pelaku.

“Saat korban bersama anak dan istrinya jalan pulang ke rumah, digonggong sama anjing pelaku,” tutur Triharijadi.

Baca juga: Warga Depok Ditusuk Tetangganya gara-gara Masalah Anjing

Gonggongan itu lantas membuat J kaget dan reflek mengambil batu yang ada didekatnya untuk dilempar.

Perbuatan J membuat JF geram dan terjadilah adu mulut di antara mereka. Akhirnya JF lepas kontrol dan menusuk J menggunakan pisau yang telah dibawa sebelumnya.

“Terjadi cek cok mulut yang berujung penganiayaan kepada korban. Akibatnya luka tusuk di paha kiri korban,” jelas Triharijadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Megapolitan
Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Megapolitan
Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Megapolitan
Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Megapolitan
Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Megapolitan
Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Megapolitan
Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Megapolitan
Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia Memprihatinkan, Sejarawan Nilai Pemerintah Pilih Kasih

Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia Memprihatinkan, Sejarawan Nilai Pemerintah Pilih Kasih

Megapolitan
Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat

Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Akibat Tabrak Separator Busway di Kebon Jeruk

Pengendara Motor Tewas Akibat Tabrak Separator Busway di Kebon Jeruk

Megapolitan
Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Megapolitan
Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Megapolitan
Kasus Penculikan Balita 4 Tahun di Johar Baru Selesai Secara Kekeluargaan

Kasus Penculikan Balita 4 Tahun di Johar Baru Selesai Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Berpotensi Lawan Anies di Pilkada Jakarta, Sudirman Said: Bukan Hal Luar Biasa

Berpotensi Lawan Anies di Pilkada Jakarta, Sudirman Said: Bukan Hal Luar Biasa

Megapolitan
Singgung Kejatuhan VOC karena Korupsi, Sudirman Said: Sejarah Ternyata Berulang

Singgung Kejatuhan VOC karena Korupsi, Sudirman Said: Sejarah Ternyata Berulang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com