KABUPATEN BEKASI, KOMPAS.com - Warga bernama Wasjud (48) memutuskan membeli rumah subsidi di Villa Kencana Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada November 2017.
Ia membeli rumah tersebut karena merasa terbebani dengan harga sewa rumah kontrakan yang kian meningkat.
Oleh karena itu, ia memesan sebuah rumah di Villa Kencana Cikarang. Ia pun membayar Rp 1 juta ke pihak marketing kompleks tersebut.
Baca juga: Beli Rumah Subsidi di Cikarang, Warga Bingung Pintu Rusak dan Ubin Pecah Setelah 2 Bulan Akad
Awalnya, saat survei ke lokasi, area rumah yang hendak ditempatinya itu masih berupa sawah yang diuruk.
Berselang 1,5 bulan usai memesan rumah, Wasjud dihubungi oleh pihak marketing Villa Kencana Cikarang agar segera melangsungkan akad atau serah terima kunci.
“(Dalam hati) 'Lho, masa baru 1,5 bulan harus akad? Kan (saat survei) masih kebun'. Nah, pas saya sudah ke sini, 'wah iya sudah dibangun semua itu',” ungkap Wasjud kepada Kompas.com, Rabu (19/6/2024).
“Istri saya sampai bilang, 'benar enggak ini? Ah penipuan lagi', sempat kayak gitu. Iya, (setelah 1,5 bulan pemesanan), langsung semuanya jadi, 1,5 bulan setengah. Saat itu umur 41, sekarang 48,” lanjut dia.
Meski begitu, Wasjud tidak mengambil pusing mengingat dia sangat membutuhkan tempat tinggal. Oleh karena itu, akad berlangsung pada November 2017.
Rumah yang Wasjud beli memiliki tipe 25/60. Di dalamnya terdapat satu kamar mandi, satu ruang tamu, dan dua kamar tidur.
Karena dia membeli tanah sisa dengan posisi hook, luas tanah yang dimiliki Wasjud adalah 90 meter persegi.
Namun, saat pertama kali dibeli, rumah itu tidak mempunyai dapur. Wasjud pun merenovasinya.
Wasjud mengambil cicilan flat dengan tenor 15 tahun. Setiap bulan, dia membayar Rp 990.200 melalui Bank Tabungan Negara (BTN).
Meski telah mendapat kunci, Wasjud tidak langsung menempatinya. Dia baru bermukim di Villa Kencana Cikarang pada 2021.
Namun, beberapa bulan usai akad, ia terkejut karena beberapa bagian rumahnya sudah rusak.
“(Ketika pertama kali beli) ya sama, kayak rumah lain. Saya tengok (setelah akad), itu saya suka bersihkan. Satu bulan, dua bulan, 'kok rumah pada pecah begini saya ke bagiannya',” ujar Wasjud.
“(Keramik dan dinding pecah) Sesudah akad. Nah, pas satu tahun (setelah akad), wah gelap banget (enggak ada penerangan). Cuma, lantai dan segala macam, pada jebol. Karena enggak tahu, enggak ada isinya juga,” imbuh dia.
Baca juga: Cerita Warga Beli Rumah Subsidi Proyek Jokowi di Cikarang, tapi Tetangganya Cuma Satu
Bukan hanya itu, dalam beberapa tahun setelah akad, keramik rumah Wasjud sempat pecah karena tanah yang timbul begitu saja.
“Iya. Waktu itu, mungkin, 'wah ini bisa retak kayak begini karena urukannya belum padat atau bagaimana ya'. Kayaknya urukan belum padat, tapi sudah dibangun. Ini kan sawah, ya diuruk. Nah, uruknya itu belum padat tanahnya,” ujar Wasjud.
“Sekarang mah sudah dirobohkan (renovasi). (Sebelum renovasi) tembok itu goyang. Ya itu sudah tiga tahun (usai akad), ‘kok begini ya',” tambah dia.
Karena tidak mempunyai biaya, Wasjud hanya bisa membersihkannya saja. Renovasi secara bertahap baru berlangsung pada 2021 setelah dia mempunyai uang cukup banyak.
Terlepas membuat hunian menjadi lebih layak, alasan Wasjud merenovasinya karena ingin tempat tinggalnya juga sekaligus warung.
“Saya bangun (renovasi jadi warung), buat tempat tidur, kamar satu, habis itu WC. Jadinya, saya renovasi dikit-dikit,” ujar Wasjud.
Selain itu, Wasjud juga sengaja merenovasi arah rumah yang sebelumnya saling berhadapan, kini dia menghadap lapangan atau jalan utama.
“Karena saya enggak ada teman di sini, sendirian. Tetangga cuma satu. Palingan banyak nih ya, satu gang nih, (dari 30 rumah, paling cuma) sembilan keluarga doang (yang isi rumahnya),” kata Wasjud.
Kini, tidak sedikit rumah di Villa Kencana Cikarang terbengkalai karena tak berpenghuni. Kebanyakan pemilik rumah hanya menjadikannya investasi.
Oleh karena itu, banyak rumah di Villa Kencana Cikarang tak terawat hingga tumbuhan serta akar merambat ke segala sisi.
Untuk diketahui, Presiden Joko Widodo meresmikan rumah subsidi bernama Villa Kencana Cikarang pada 4 Mei 2017.
Perumahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) ini merupakan karya PT Arrayan Bekasi Development (SPS Group).
Menempati lahan seluas 105 hektar, rumah yang dibangun sebanyak 8.749 unit ini mempunyai tipe per unit 25/60.
Baca juga: Ini Fasilitas yang Didapatkan Warga Usai Beli Rumah Subsidi yang Diresmikan Jokowi
Pembangunan Villa Kencana Cikarang dimulai sejak 2016. Untuk akses KPR subsidi atau Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), masyarakat mendapat bunga acuan lima persen dengan masa tenor 20 tahun.
Melalui FLPP, masyarakat hanya membayar uang muka atau down payment (DP) satu persen, yakni Rp 1,41 juta dan cicilan sekitar Rp 800.000 per bulan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.