Kondisi ini rata-rata terjadi di seluruh bagian rumah seluas sekitar 25 meter persegi, baik di ruang tengah, dua ruang tidur, hingga kamar mandi.
Pada beberapa rumah, terdapat coretan, "rumah ini dijual" di dindingnya.
Ada pula rumah yang dipasangi iklan dari BTN. Tulisannya, “rumah ini akan diproses. Bagi debitur dan yang berminat segera hubungi….”.
Baca juga: Beli Rumah Subsidi Jokowi di Cikarang, Warga Bingung Pintu Rusak dan Ubin Pecah Setelah 2 Bulan Akad
Tak hanya itu, di dinding sebelah atas pintu, tertempel stiker, "KPR bersubsidi pemerintah Republik Indonesia".
Wasjud mengaku sempat bingung dengan kondisi bangunan rumah subsidi yang dibelinya.
Pasalnya, dua bulan setelah akad atau serah terima kunci, pintu rumah rusak dan beberapa bagian keramik ada yang pecah.
“Saya tengok (setelah akad), itu saya suka bersihkan. Satu bulan, dua bulan, 'kok rumah pada pecah begini saya kebagiannya',” kata Wasjud.
“(Itu dua bulan) sesudah akad. Nah, pas satu tahun (setelah akad), (lingkungannya) wah gelap banget (enggak ada penerangan). Cuma, lantai dan segala macam, pada jebol,” lanjut dia.
Wasjud memastikan, kondisi bangunan rumah saat proses akad terlihat baik-baik saja.
Namun, beberapa waktu kemudian, dia mulai merasakan kualitas bangunannya menurun.
Baca juga: Perumahan Subsidi Jokowi di Cikarang Tidak Dihuni, Banyak Rumah Dijarah Maling
“Jadi, pintu itu ada retak, besar. Terus atap pada bocor. Ya sudah, tiga tahun dibiarkan saja. Cuma saya bersihkan. Mana belum ada duit, mau ditempati tapi enggak layak tinggal,” kata Wasjud.
Warga bernama Joko (47) mengungkapkan, rumah subsidi Villa Kencana Cikarang banyak yang dijarah maling.
Hal tersebut Joko ketahui setelah salah satu pemilik rumah di Villa Kencana Cikarang itu melaporkan kejadian terhadap dirinya.
“Ya yang punya (rumah) laporan, ‘Pak, rumah saya dibobol’. Kan ditinggal pergi (tak dihuni),” ujar Joko yang juga merupakan Ketua RT 02/RW 11 Desa Karangsentosa, ditemui Kompas.com di Villa Kencana Cikarang, Rabu (19/6/2024).
“Cuma kan namanya rumah kosong, enggak bisa apa-apa. Terkadang kan, (mereka) meninggalkan barang (di dalam rumah) tapi enggak ngomong. Jadi, dikira kosong,” lanjutnya.